Menu

Sandera Israel yang Dibebaskan Memohon Kepada Netanyahu untuk Mendorong Kesepakatan Gencatan Senjata

Amastya 10 Feb 2024, 11:29
Sandera Israel yang memohon kepada Netanyahu untuk gencatan senjata di Gaza /Reuters
Sandera Israel yang memohon kepada Netanyahu untuk gencatan senjata di Gaza /Reuters

"Kami telah mencapai saat yang mengerikan ketika Anda harus memutuskan siapa yang hidup dan siapa yang mati 136 sandera sekarang menunggu di terowongan, tanpa oksigen, tanpa makanan, tanpa air dan tanpa harapan, menunggu Anda untuk menyelamatkan mereka. Harganya berat, tak tertahankan, tapi harga kelalaian akan menjadi noda turun-temurun," katanya.

Calderon, yang dibebaskan bersama kakaknya pada bulan November, mengatakan bahwa dia sangat menunggu kembalinya ayahnya yang masih dalam penahanan.

"Saya hidup dan bernapas, tetapi jiwa saya telah dibunuh," katanya.

"Saya berterima kasih kepada pemerintah karena telah membawa saya kembali, tetapi bagaimana dengan ayah saya yang ditinggalkan lagi setiap hari, tidak yakin apakah dia akan hidup atau mati? Saya hanya ingin pelukan hangatnya. Bawa dia kembali, jangan membuat saya kehilangan kepercayaan pada negara kita untuk kedua kalinya," tambahnya.

Margalit, yang diculik dari kibbutz Nir Oz, mengatakan, "Jika para sandera tidak kembali ke rumah mereka, setiap ibu dan ayah akan tahu bahwa mereka berada di urutan berikutnya dan bahwa mereka tinggal di negara yang tidak berkomitmen untuk keselamatan mereka."

Keshet berkata, "Ini adalah momen yang menentukan. Saya ingin menekankan urgensi situasi. Kami mendesak para pemimpin dunia untuk membantu kami memastikan bahwa kesepakatan itu berhasil. Harga pada masyarakat kita tak tertahankan. Harga untuk tidak mendapatkannya kembali selagi kita masih bisa tak tertahankan.”

Sambungan berita: (***)
Halaman: 234Lihat Semua