Menu

Badan PBB Tuduh Israel Secara Sistematis Memblokir Akses Bantuan di Jalur Gaza

Amastya 28 Feb 2024, 13:22
Seorang tentara Israel berjalan di atas unit artileri bergerak, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza di Israel selatan, 20 Januari 2024 /Reuters
Seorang tentara Israel berjalan di atas unit artileri bergerak, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza di Israel selatan, 20 Januari 2024 /Reuters

RIAU24.COM - Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan pada hari Selasa (27 Februari) bahwa pasukan Israel secara sistematis mencegah warga sipil memasuki Gaza, sehingga lebih sulit untuk memberikan bantuan dalam apa yang telah berubah menjadi zona konflik tanpa hukum.

Menurut Jens Laerke, juru bicara badan PBB OCHA, semakin sulit untuk mengevakuasi orang sakit dan terluka dan menyediakan pasokan di bagian utara Gaza dan lebih sulit untuk melakukannya di bagian selatan.

Semua konvoi bantuan yang direncanakan ke utara telah ditolak oleh otoritas Israel dalam beberapa pekan terakhir. Konvoi terakhir yang diizinkan masuk adalah pada 23 Januari, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Bahkan konvoi yang dibersihkan terlebih dahulu dengan otoritas Israel telah diblokir atau diserang.

Laerke mengutip sebuah peristiwa yang terjadi pada hari Minggu (25 Februari) di mana konvoi yang dipimpin oleh Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengevakuasi 24 pasien dari rumah sakit Al Amal yang terkepung di kota selatan Khan Yunis ditunda selama tujuh jam, mengakibatkan penangkapan paramedis.

"Konvoi yang dipimpin WHO ditunda oleh otoritas Israel selama beberapa jam segera setelah meninggalkan rumah sakit, meskipun semua personel staf dan kendaraan sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak Israel," kata Laerke kepada wartawan di Jenewa.

Halaman: 12Lihat Semua