Menu

Di Bulan Ramadan Muhammadiyah Minta Politisi Menahan Diri

Azhar 11 Mar 2024, 19:14
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Sumber: Alif.ID
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Sumber: Alif.ID

RIAU24.COM - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti meminta kalangan politisi untuk menjadikan bulan suci Ramadan sebagai momen menahan diri.

Serta sebagai momen menghindari konflik dan perpecahan usai masa pemilu dikutip dari inilah.com, Senin 11 Maret 2024.

"Dalam hadits disebutkan bahwa agar puasa seseorang sempurna dan diterima oleh Allah hendaknya dia menghindari perkataan yang memecah belah, menggunjing, dan kotor," sebutnya.

Meskipun seperti itu, dia menegaskan, bulan Ramadan bukan berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antarkelompok.

"Kritik dilakukan dengan kepala dingin, bukan dengan kepalan tangan atau kemarahan," ujarnya.

Menurut dia, bulan Ramadan harus dijadikan sebagai momentum untuk menciptakan perdamaian antarkelompok.

Selain itu, bulan Ramadan juga harus dijadikan momen untuk membersihkan jiwa dari segala dosa dan sifat-sifat tercela.

Menambahkan, Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergandengan tangan setelah menjalani kontestasi Pemilu 2024.

"Memperbanyak ibadah dan kembali bergandengan tangan pascakontestasi politik. Perjuangan politik biarkan berlalu, mari sekarang kita berjuang meraih fitri," ujarnya.