Menu

Polisi Israel Pukuli Warga Palestina Tarawih di Al-Aqsa, Muhammadiyah: Kejam dan Biadab

Rizka 13 Mar 2024, 04:59
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad
Ketua PP Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad

RIAU24.COM Polisi Israel melarang ratusan warga Palestina memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, Minggu (10/3).

Ketua PP Muhammadiyah, Prof Dadang Kahmad, mengecam aksi polisi Israel hang menghalangi dan memukuli warga Palestina yang memasuki Masjid Al-Aqsa itu untuk melakukan salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan. Dia menyebut Israel bangsa yang biadab dan intoleran.

"Pemerintah Israel itu adalah contoh manusia yang sudah hilang sifat manusianya, kejam, biadab dan intoleran kepada orang lain. Mereka menganggap bangsa yang super dan orang lain harus dilenyapkan," kata Prof Dadang dilansir detik.com, Selasa (12/3).

Dadang mengatakan Pemerintah Israel telah melakukan pelanggaran HAM karena melarang warga Palestina untuk beribadah. "Pelarangan orang beribadah merupakan pelanggaran HAM dan bentuk intoleransi tingkat tinggi... contoh radikalisme itu ya Israel," ucapnya.

Senada dengan Dadang, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti, menyebut apa yang dilakukan oleh polisi Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al-Aqsa sangat keterlaluan. Dia mendorong adanya upaya yang lebih serius untuk segera menghentikan kekejaman Israel di Palestina.

"Tindakan polisi Israel itu sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa dibenarkan dari sudut pandang apapun," ujar Abdul Mu'ti.

"Harus ada upaya internasional yang lebih serius untuk menghentikan semua bentuk kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap bangsa Palestina," tambahnya.

Seperti diketahui, polisi Israel membuat blokade di Masjid Al-Aqsa saat ratusan warga Palestina hendak melakukan shalat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan. 

Polisi Israel juga menghalangi warga memasuki Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur dan memukuli warga.

Dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Selasa (12/3), berdasarkan keterangan saksi mata, polisi hanya memperbolehkan perempuan dan laki-laki berusia di atas 40 tahun untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa

Saksi mengatakan banyak warga Palestina yang datang untuk menunaikan Tarawih berkumpul di gerbang Tempat Suci, atau Haram al-Sharif.

Rekaman menunjukkan polisi Israel menyerang beberapa warga Palestina dengan tongkat di pintu masuk kompleks Al-Aqsa.

Polisi Israel mengklaim pihaknya berupaya untuk 'memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepemimpinan politik'.

Foto dan video yang beredar juga menunjukkan sekelompok pemuda Muslim yang dihalangi masuk ke kompleks Al-Aqsa menggelar salat di gang-gang menuju kawasan itu dan di luar tembok Kota Tua.

Harian Haaretz juga melaporkan beberapa pemuda Palestina berhasil memasuki kompleks tersebut bersama orang tua mereka atau ketika polisi melonggarkan prosedur masuk karena adanya tekanan pada penghalang di pintu masuk.

Menurut laporan tersebut, ribuan jemaah yang berhasil masuk menggelar salat Tarawih di Masjid Al-Aqsa pada hari Minggu malam dan jumlah mereka diperkirakan akan terus melonjak dalam beberapa hari mendatang hingga mencapai puluhan ribu pada hari Jumat.