Menu

Kisah Bayi Tewas Ditinggal Ibunya Berlibur 10 Hari, Alami Dehidrasi Ekstrem

Devi 25 Mar 2024, 20:09
Kisah Bayi Tewas Ditinggal Ibunya Berlibur 10 Hari, Alami Dehidrasi Ekstrem
Kisah Bayi Tewas Ditinggal Ibunya Berlibur 10 Hari, Alami Dehidrasi Ekstrem

RIAU24.COM Bayi di Ohio, AS, dilaporkan tewas setelah ditinggal ibunya berlibur selama 10 hari. Kristel Cendelario (32) dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas tindakannya tersebut, tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Pasalnya, anak yang baru berusia 16 bulan itu ditinggalkan sendirian di taman bermain rumahnya, Cleveland, saat dirinya memutuskan melakukan perjalanan ke Detroit dan Puerto Rico. Saat kembali ke rumah, anak bernama Jailyn tersebut dalam kondisi tidak responsif, hingga kemudian Kristel mencari bantuan dengan menghubungi polisi.

Kristel sempat menggantikan pakaian anaknya sebelum petugas tanggap darurat tiba dan menyatakan anaknya meninggal dunia.

"Bayi itu dalam kondisi dehidrasi ekstrem saat ditemukan," demikian penjelasan jaksa, dan pemeriksa medis yang menetapkan bayi meninggal karena kelaparan dan dehidrasi.

Berat badannya berkurang 3 kg, dari semula sekitar 5,8 kg menurut Elizabeth Mooney, wakil pemeriksa medis di Cuyahoga, mengacu pada catatan rekam medis anak.

Hakim pengadilan setempat, Brendan Sheehan mengatakan kematian balita itu bukan sekadar kekhilafan dan seorang ibu sebetulnya memiliki beberapa kesempatan untuk menyelamatkan nyawa putrinya.

"Anda melakukan tindakan pengkhianatan yang luar biasa, meninggalkan bayi Anda ketakutan, sendirian, tanpa perlindungan, menderita apa yang saya dengar adalah kematian paling mengerikan yang bisa dibayangkan, tanpa makanan, tanpa air, tanpa perlindungan," katanya.

Di pengadilan pada hari Senin, dia membandingkan hukuman seumur hidup Candelario dengan kurungan yang harus dialami putrinya sebelum kematiannya.

"Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penjara setidaknya akan memberi Anda makan dan memberi Anda cairan yang tidak Anda berikan," katanya.

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diterima.

Ketika kadar air normal tubuh berkurang, hal ini mengganggu keseimbangan mineral (garam dan gula) dalam tubuh, sehingga mempengaruhi fungsinya. Air membentuk lebih dari dua pertiga tubuh manusia yang sehat. Ini melumasi sendi dan mata, membantu pencernaan, membuang limbah dan racun, dan menjaga kesehatan kulit.

Beberapa tanda peringatan dini dehidrasi meliputi:

  • merasa haus dan pusing
  • mulut kering
  • kelelahan
  • memiliki urine berwarna gelap dan berbau tajam
  • buang air kecil lebih jarang dari biasanya

 
Gejala Bayi Dehidrasi

  • memiliki titik lunak cekung (ubun-ubun) di kepala mereka
  • memiliki sedikit atau tidak ada air mata ketika mereka menangis
  • lebih sedikit popok basah
  • mengantuk


Kelompok Berisiko Dehidrasi

Siapa pun bisa mengalami dehidrasi, tetapi kelompok tertentu sangat berisiko jika mengalaminya, termasuk bayi. Bayi memiliki berat badan rendah dan sensitif terhadap kehilangan cairan dalam jumlah kecil sekalipun.

Kedua, lansia. Mereka mungkin kurang menyadari bahwa mengalami dehidrasi dan perlu terus meminum cairan. Selanjutnya, orang dengan kondisi kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan juga profesi tertentu seperti atlet, mereka dapat kehilangan sejumlah besar cairan tubuh melalui keringat saat berolahraga dalam waktu lama.

Dikutip dari Mayo Clinic, dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan bahkan gagal ginjal.

Jika tidak diobati, dehidrasi parah dapat berakibat serius dan menyebabkan serangan (kejang), kerusakan otak, hingga berujung kematian. ***