Mengenang Jejak Sejarah Gedung PTPN IX Solo Dulu Jadi Pusat Urusan Tanah Mangkunegaran
Boni menambahkan masa keemasan industri gula dimulai pada masa pemerintahan Mangkunegara IV (1853-1881) yang menjadi salah satu sumber pendapatan utama Mangkunegaran. Puncaknya industri gula Mangkunegaran, khususnya pabrik gula Tasikmadu pada 1928-1929.
"Itu ada satu industri yang cukup bisa dibilang emas, yaitu industri gula," tuturnya.
Dalam skripsi yang terbit tahun 2012, RM. Iwan Krishna Wardhana dari Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS menyebutkan bahwa Kantor Urusan Pertanahan (Agrarische Zaken) didirikan pada tahun 1915.
Pendirian lembaga ini diduga kuat berkaitan dengan adanya reorganisasi pertanahan di wilayah Surakarta, termasuk di Mangkunegaran sekitar tahun 1917.
Reorganisasi tersebut mencakup kegiatan penting seperti perencanaan batas-batas desa, pemetaan luas tanah, penetapan beban pajak, serta penentuan daerah mana saja yang akan dijadikan lahan usaha perkebunan. Guna menata urusan pertanahan inilah lembaga khusus Agrarische Zaken dibentuk.
Saat pertama kali berdiri, kantor yang berlokasi di kota Mangkunegaran ini dipimpin oleh seorang Kontrolir Belanda bernama A.H. Neys. Dalam menjalankan tugasnya, ia dibantu oleh sejumlah staf urusan luar yang kesemuanya merupakan orang Jawa, dengan berbagai tingkatan jabatan mulai dari ajun kontrolir, kliwon, penewu, demang, mantri, hingga rangga. ***