Rocky Gerung Peringatkan Prabowo soal Reshuffle Kabinet: Gibran Mampu Atasi
Sinyal itu sudah terlihat. Ketegangan Amerika-Eropa, upaya Tiongkok membalas hegemoni Barat, hingga langkah-langkah Eropa yang mencoba melepaskan diri dari dominasi NATO, semua mengarah pada pembentukan blok-blok baru dunia.
Rocky menyebut bahwa para pemimpin dunia seperti Vladimir Putin, Xi Jinping, dan bahkan sekutu-sekutu lama AS, mulai mengkalibrasi ulang posisi mereka di peta geopolitik.
Indonesia, kata Rocky, tak bisa lagi berdiam diri. Prabowo mesti mempersiapkan "reshuffle" besar-besaran di kabinetnya.
"Tidak bisa lagi mengandalkan teknokrat pragmatis atau politisi akomodasi partai. Harus kabinet yang paham geopolitik global dan bisa berpikir dalam skala pertahanan dan survival nasional," katanya.
Gibran: Beban Terlalu Berat di Pundak Terlalu Ringkih
Di tengah krisis ini, muncul satu nama yang mulai dipertanyakan secara serius: Gibran Rakabuming Raka, Wakil Presiden muda yang melangkah ke panggung politik nasional dalam usia yang masih belia, dan — kini terbukti — tanpa bekal memadai untuk membaca kompleksitas dunia yang bergolak.