Ekspor Tiongkok Melonjak di Tengah Penurunan Pengiriman ke AS Karena Perang Dagang yang Meningkat
Dampak yang lebih luas terhadap ekonomi Tiongkok
Pemerintah Tiongkok baru-baru ini mengintensifkan upaya stimulus mereka untuk mengurangi dampak tarif terhadap ekonomi. Tindakan ini meliputi pelonggaran kebijakan moneter dan pemberian dukungan kepada bisnis yang terkena dampak tarif.
Pada bulan April, aktivitas pabrik China turun ke level terendah dalam 16 bulan, dengan pesanan ekspor baru turun ke titik terlemahnya sejak Desember 2022.
Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa dampak negatif tarif akan segera memengaruhi pasar kerja, dengan Goldman Sachs memperkirakan bahwa Tiongkok dapat kehilangan 16 juta pekerjaan, sekitar 2 persen dari tenaga kerjanya di sektor-sektor yang terkait dengan barang-barang yang dikirim ke AS.
Indeks manajer pembelian (PMI) terbaru mengungkapkan penurunan lapangan kerja di berbagai sektor, karena produsen mengurangi produksi dan memberikan cuti berbayar kepada pekerja.
Untuk mendukung eksportir yang terkena tarif, pemerintah daerah Tiongkok dan perusahaan-perusahaan besar telah menyatakan kesediaan untuk membantu mengalihkan barang-barang mereka ke pasar domestik. Namun, hal ini diperkirakan akan meningkatkan tekanan deflasi di negara tersebut.