Picu Kericuhan, Ribuan Warga Gaza Serbu Pusat Distribusi Bantuan
Ayman Abu Zaid, salah satu pengungsi Gaza, menuturkan kepada AFP bahwa dirinya sedang mengantre di pusat distribusi bantuan itu ketika "tiba-tiba sejumlah besar orang mulai mendorong dan masuk secara acak".
"Itu karena kurangnya bantuan dan keterlambatan dalam distribusi, jadi mereka berusaha masuk untuk mengambil apa pun yang mereka bisa," katanya.
Pada satu titik, menurut Zaid, "tentara Israel mulai menembaki, dan suaranya sangat menakutkan, dan orang-orang mulai berhamburan, tetapi beberapa orang masih terus berusaha mengambil bantuan meskipun dalam bahaya".
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim "pasukannya melepaskan tembakan peringatan di area luar kompleks". Ditegaskan juga bahwa mereka telah memulihkan "kendali atas situasi" di Rafah.
Laporan media lokal Israel, Yedioth Ahronoth, seperti dilansir Anadolu Agency, menyebut sejumlah pekerja Amerika yang terafiliasi dengan GHF terpaksa dievakuasi dari Rafah setelah kericuhan terjadi.
Sementara laporan surat kabar Israel Hayom menyebut tentara Israel dikerahkan ke pusat distribusi bantuan itu setelah para pekerja AS dievakuasi.