IAEA: Iran Tingkatkan Produksi Uranium yang Diperkaya di Tengah Perundingan Nuklir dengan AS

RIAU24.COM - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB, telah mengungkapkan dalam laporan terbarunya bahwa Iran telah meningkatkan produksi uranium yang diperkaya dalam beberapa bulan terakhir dan memproduksi uranium yang diperkaya tinggi selama negosiasi nuklir yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, beberapa kantor berita melaporkan, mengutip laporan rahasia tersebut, pada hari Sabtu.
Laporan triwulanan IAEA menyatakan kekhawatiran serius atas perkiraan 408,6 kg (sekitar 900 pon) uranium yang diperkaya hingga 60% hingga 17 Mei, menandai peningkatan sebesar 133,8 kg sejak laporan sebelumnya pada bulan Februari.
408 kg uranium yang diperkaya hingga kemurnian 60% jauh melampaui tingkat yang digunakan untuk keperluan sipil dan mendekati tingkat senjata, dan peningkatan kuantitas hampir 50% selama tiga bulan terakhir.
Jumlah ini cukup untuk membuat sekitar 10 senjata nuklir jika dimurnikan lebih lanjut, menjadikan Iran satu-satunya negara non-nuklir yang memproduksi uranium pada tingkat ini.
Secara teoritis, sekitar 42 kg uranium yang diperkaya 60% cukup untuk menghasilkan satu bom atom jika diperkaya lebih lanjut hingga 90%.
Iran telah memproduksi uranium yang sangat diperkaya selama negosiasi nuklir yang sedang berlangsung antara Teheran dan Washington.