Menu

Pria Lebih Berisiko Meninggal saat Kena 'Sindrom Patah Hati', Ini Temuannya

Devi 8 Jun 2025, 10:49
Pria Lebih Berisiko Meninggal saat Kena 'Sindrom Patah Hati', Ini Temuannya
Pria Lebih Berisiko Meninggal saat Kena 'Sindrom Patah Hati', Ini Temuannya

Studi terbaru menganalisis data hampir 200.000 pasien yang dirawat karena TC di Amerika Serikat antara 2016 hingga 2020. Meskipun 83 persen kasus terjadi pada wanita, pria memiliki kemungkinan lebih dari dua kali lipat untuk meninggal akibat kondisi ini, dengan tingkat kematian mencapai 11,2 persen.

Perbedaan Dampak TC antara Pria dan Wanita

"Perbedaan antara pria dan wanita adalah temuan yang sangat mencolok," kata Dr. Mohammad Reza Movahed, salah satu penulis studi dan profesor klinis bidang kedokteran di University of Arizona di Tucson. "Ini menimbulkan pertanyaan baru yang menarik dan perlu diteliti lebih lanjut."

Sama seperti perbedaan umum antara kesehatan jantung pria dan wanita, perbedaan tingkat kematian akibat TC belum sepenuhnya dipahami, kata Movahed. Hal ini justru bertentangan dengan tren penyakit jantung lainnya. Namun, diduga bahwa perbedaan kadar hormon memiliki peran penting.

Situasi penuh tekanan memicu kelenjar adrenal melepaskan hormon fight-or-flight yang disebut katekolamin. Hormon ini dirancang untuk meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, tetapi jika dilepaskan secara ekstrem, dapat "membuat sel-sel di jaringan jantung lumpuh sementara," jelas Movahed.

Diperkirakan, pria menghasilkan lebih banyak katekolamin saat menghadapi stres dibandingkan wanita, sehingga mereka cenderung mengalami kasus TC yang lebih parah.

Halaman: 123Lihat Semua