RIAU24.COM - Eskalasi geopolitik antara Iran dan Israel terus memanas. Kedua negara terus terlibat aksi saling serang dengan melibatkan rudal dan pesawat tanpa awak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali buka suara soal serangannya ke Iran, yang dimulai pada Jumat lalu. Ia memaparkan sejumlah tujuan Israel atas serangan ke Negeri Persia itu dalam wawancara bersama Fox News, Minggu (15/6).

Dalam paparannya, Netanyahu menyebut serangan ini dapat menjadi pintu masuk bagi perubahan rezim di Iran. Ia kemudian secara terbuka mendesak rakyat Iran untuk bangkit melawan para pemimpin ulama Islam mereka.

"Kami siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai tujuan ganda kami, untuk menyingkirkan dua ancaman eksistensial, ancaman nuklir dan ancaman rudal balistik," kata Netanyahu dalam salah satu wawancara pertamanya sejak serangan Israel dimulai.

"Kami memang bertindak, untuk menyelamatkan diri sendiri, tetapi juga, menurut saya, untuk tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi dunia dari rezim pembakar ini. Kami tidak dapat membiarkan rezim paling berbahaya di dunia memiliki senjata paling berbahaya di dunia."

Israel dan Iran melancarkan serangan baru satu sama lain pada Minggu malam yang menewaskan sejumlah orang.