Petani Sawit Tiga Provinsi Antusias Pelajari Kemitraan PTPN IV Regional III di Riau
"Memang kalau kita lihat karateristik permasalahan di sini tidak jauh berbeda dengan Lampung. Kerjasama antara pihak perusahaan dan petani yang tentu akan sukses dan berhasil ketika roh nya ada. Roh kebersamaan. Roh kebersamaan itu butuh rasa saling. Saling mendukung, saling membantu, saling menguatkan. Tidak bisa berdiri sendiri. Strategi ini yang akan kita bawa ke sana," kata Roni yang juga Ketua Koperasi Bina Sejahtera Lampung itu.
"Kami dapat satu perbandingan yang sangat luar biasa. Keterbukaan, transparansi, itu modal utama untuk kepercayaan. Kemitraan di Riau sangat istimewa. Harapan kami di Lampung sama dengan yang diterapkan di Pekanbaru ini. Oleh karena itu kami akan sebarluaskan (pola kemitraan di Riau ke) petani kami di Kalbar. Semoga program ini tidak hanya dirasakan petani di Pekanbaru, tapi dirasakan oleh seluruh petani Indonesia," urainya.
SEVP Operation PTPN IV Regional III Yuhdi Cahyadi menyambut hangat kunjungan rombongan studi banding ini dan mengatakan kegiatan tersebut menjadi ajang pertukaran pengalaman dan pembelajaran mengenai pengelolaan kebun plasma kelapa sawit dan program PSR.
Ia mengatakan PTPN IV Regional III merupakan salah satu korporasi dengan kemitraan terbesar di Indonesia dengan total areal mencapai 56.000 hektare, atau 60 persen dari total HGU seluas 76.000 Ha. Tidak hanya memperkuat petani melalui program kemitraan, PTPN IV Regional III, turut menyediakan bibit sawit unggul bersertifikat.
Hingga kini, tak kurang 2 juta bibit sawit unggul berseritifikat yang berada di tujuh sentra pembibitan PTPN IV Regional III telah diserap para petani swadaya.
"Melalui studi banding ini, kami ingin berbagi pengalaman untuk saling memperkuat satu sama lain. Tanpa petani plasma, perusahaan tidak akan berkembang. Sebaliknya, petani juga sangat terbantu oleh kemitraan yang adil dan transparan," kata Yudhi.