Demam Berdarah yang Mematikan Melanda Wilayah Pesisir Bangladesh
RIAU24.COM - Demam berdarah yang ditularkan nyamuk jarang menjadi masalah besar di wilayah pesisir Bangladesh, tetapi beberapa rumah sakit begitu penuh dengan pasien yang terjangkit virus yang berpotensi mematikan tersebut sehingga pasien dirawat di lantai rumah sakit.
Karena perubahan iklim menyebabkan pola cuaca tidak menentu, para ahli menunjuk pada kurangnya air minum bersih di delta yang lebih luas tempat sungai Brahmaputra dan Gangga yang berkelok-kelok mencapai laut sebagai kemungkinan kekuatan pendorong lonjakan tersebut.
Rakibul Islam Rajan mengatakan putrinya yang berusia dua tahun terus mencari ibunya, Azmeri Mona Lisa Zareen, yang meninggal karena demam berdarah pada awal Juni di wilayah selatan Barisal.
"Zareen mengalami demam tinggi, tekanan darahnya turun dan kemudian dia tidak bisa bernapas," kata Rajan yang berusia 31 tahun.
"Putri kami terus mencarinya dari satu kamar ke kamar yang lain,” tambahnya.
Dalam kasus terburuk, demam virus yang hebat memicu pendarahan, baik di dalam tubuh atau melalui mulut dan hidung.