Microsoft Hengkang dari Pakistan Setelah 25 Tahun, Mantan Presiden Peringatkan Dampak Ekonomi
Mantan Presiden Pakistan Arif Alvi bereaksi keras terhadap berita tersebut, menyebut, “keputusan Microsoft sebagai tanda yang meresahkan bagi masa depan ekonomi kita."
Dalam posting terperinci di X (sebelumnya Twitter), Alvi menyatakan, "Pakistan sekarang terjerumus dalam pusaran ketidakpastian. Pengangguran meningkat, bakat kita bermigrasi ke luar negeri, daya beli menurun, pemulihan ekonomi dalam konteks 'awami' terasa seperti mimpi yang jauh & sulit dipahami."
Alvi juga mengingat pertemuannya pada Februari 2022 dengan salah satu pendiri Microsoft Bill Gates, di mana mereka membahas potensi investasi di Pakistan.
“Saya bertanya langsung kepadanya, 'Mengapa Microsoft tidak berinvestasi di Pakistan?' Dia mencondongkan badan, berbagi dengan percaya diri bahwa dia baru saja berbicara dengan PM Imran Khan dan mengatur panggilan telepon antara PM dan CEO Microsoft Satya Nadella,” kata Alvi.
Menurut Alvi, Gates mengatakan pengumuman besar direncanakan dalam waktu dua bulan.
“Namun, semuanya berjalan cepat. Perubahan rezim mengacaukan rencana tersebut,” ungkapnya