Jokowi Curiga Ada Manuver Politik di Balik Isu Pemakzulan Gibran hingga Ijazah Palsu
RIAU24.COM -Mantan Presiden Joko Widodo mengendus adanya manuver politik berskala besar di balik kembali mencuatnya isu ijazah palsu yang menyeret namanya dan wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dalam pernyataan terbuka dari kediamannya di Sumber, Banjarsari, Solo, Senin (14/7), Jokowi tak menampik bahwa situasi politik usai dirinya purnatugas tengah diwarnai gelombang tudingan dan tekanan.
"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik. Di balik isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan," ujar Jokowi, dikutip dari detikJateng.
Isu ijazah palsu milik Jokowi kembali menyeruak ke ruang publik setelah ia resmi mengakhiri masa jabatannya pada Oktober 2024. Tak tinggal diam, Jokowi melaporkan lima individu terkait dugaan pencemaran nama baik melalui narasi ijazah palsu tersebut.
Jokowi menilai upaya ini bagian dari strategi politik yang lebih luas, dengan tujuan untuk meruntuhkan kredibilitasnya sebagai figur publik dan mantan kepala negara.
"Ini perasaan politik saya mengatakan ada agenda besar politik untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-downgrade," ujarnya.