Kesepakatan Prabowo-Trump soal tarif 19 persen Benarkah Menguntungkan? Pakar Ini Ungkap Kebenarannya...
Presiden Prabowo Subianto melalui akun Instagramnya @prabowo, ia mengatakan meski Indonesia kena tarif 19 persen dan AS 0 persen, Indonesia harus impor energi, produk pertanian dan pesawat, kesepakatan itu merupakan yang terbaik.
"Saya baru saja melakukan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Donald Trump. Kami sepakat untuk membawa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat ke era baru yang saling menguntungkan bagi kedua negara kita yang besar," tulisnya di Instagram @prabowo, Rabu (16/7).
Benarkah klaim Prabowo itu, apa keuntungan Indonesia?
Seperti yang dilaporkan oleh CNNIndonesia.com, Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P Sasmita mengatakan kesepakatan tarif RI dikenakan sebesar 19 persen sedangkan AS sebesar 0 persen mungkin terlihat tidak adil secara ekonomi.
Namun, kebijakan perdagangan (trade policy) dalam perdagangan internasional katanya merupakan bagian dari kebijakan geopolitik (geopolitical policy). Karena itu, tidak bisa hanya nilai berdasarkan angka.
"Walaupun istilahnya reciprocal theory, tapi reciprocal itu tidak harus bermakna bahwa situ kenakan satu, saya juga kenakan satu. Jadi lebih kepada pertimbangan comparative advantage, pertimbangan keuntungan yang bisa didapat Indonesia dan kekurangan yang bisa diterima oleh Indonesia saat menerapkan aturan itu," katanya kepada CNNIndonesia.com.