Rocky Gerung: Kalau Tak Mau Tragedi 98 Terulang, Gibran Harus Mundur
“BRICS bisa memperluas ruang manuver Indonesia, tapi kalau tak punya argumen ideologis yang kuat, kita hanya akan jadi proxy China. Prabowo harus waspada.”
Menutup pernyataannya, Rocky juga menyinggung Presiden Jokowi yang dinilainya tengah menghadapi dua krisis psikologis besar: tekanan sebagai mantan presiden dan tekanan sebagai ayah dari seorang wakil presiden yang jadi sorotan publik.
“Pak Jokowi ada di persimpangan. Ia ingin Gibran sukses melanjutkan warisan politiknya, tapi realitas menunjukkan sebaliknya. Ini pukulan psikologis yang berat,” ujar Rocky.
Sementara untuk Megawati, Rocky menyebut bahwa ketua umum PDIP itu mampu menjaga kematangan politik meski berada di luar lingkar kekuasaan eksekutif.
Sebelumnya, politisi PDIP Aria Bima merespons pernyatan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang menilai ada agenda besar politik di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Wakil Presiden (wapres) Gibran Rakabuming Raka. Aria menyebut narasi yang disampaikan Jokowi tersebut menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. Pasalnya, ia menilai Jokowi memberikan pernyataan yang menimbulkan asumsi liar di tengah masyarakat.
Meski demikian, Aria mengaku tak menyalahkan Jokowi atas pernyataannya. Namun, dia meminta agar pernyataan yang keluar lebih mengedepankan kebangsaan, daripada menanggapi soal isu ijazah palsu.