Laporan Investigasi Kecelakaan Pesawat Jeju Air Salahkan Pilot, Keluarga Korban Mengecam Temuan Tersebut
RIAU24.COM - Investigasi kecelakaan Jeju Air Penerbangan 2216 di Korea Selatan telah selesai, dan laporan tersebut menyatakan bahwa seorang pilot secara keliru mematikan mesin yang salah, menurut laporan media lokal.
Namun, keluarga dari 179 orang yang tewas dalam bencana tersebut menuduh para penyelidik mengabaikan faktor-faktor lain yang berkontribusi dan hanya menyalahkan pilot.
Menurut laporan, investigasi atas kecelakaan udara paling mematikan di Korea Selatan, yang menewaskan semua kecuali dua dari 181 orang di dalam Jeju Air Penerbangan 2216, menyatakan bahwa seorang pilot secara keliru mematikan mesin kiri, yang tidak memiliki cacat, alih-alih mesin kanan yang rusak parah akibat tabrakan burung.
Pesawat itu menabrak penghalang beton saat mendarat di Bandara Internasional Muan setelah menabrak burung.
Laporan investigasi tersebut dijadwalkan dirilis akhir pekan lalu tetapi ditunda setelah adanya protes dari keluarga korban yang diberi pengarahan tentang temuan tersebut.
Pada 29 Desember 2023, pilot Penerbangan 2216 melaporkan tabrakan dengan burung dan mengeluarkan panggilan mayday ketika pesawat mereka mendekati landasan pacu dan kemudian mencoba mendarat dari arah yang berlawanan.