Demi Redakan Lapar, Warga Gaza Terpaksa Ikat Batu Bata di Perut
RIAU24.COM - Di tengah reruntuhan Kota Gaza, Hani Abu Rizq melangkah dengan dua batu bata terikat di perutnya. Tali yang mengikat batu itu merobek bajunya yang kini kebesaran akibat berat badan yang terus menurun.
Pria berusia 31 tahun itu tengah berjuang mencari makanan untuk ibunya dan tujuh saudara kandungnya. Ia menekan batu bata ke perutnya untuk menahan rasa lapar, sebuah cara kuno yang tak pernah ia bayangkan akan dilakukan di masa kini.
“Kami kelaparan,” ujarnya dengan suara lemah karena kelelahan.
“Bahkan kata kelaparan saja tidak cukup menggambarkan apa yang kami rasakan,” tambahnya sembari memandangi orang-orang yang melintas.
Gerakan memperbaiki tali di pinggangnya telah menjadi rutinitas harian.
“Saya kembali melakukan hal yang dilakukan orang-orang zaman dahulu, mengikat batu ke perut demi menahan lapar. Ini bukan sekadar perang, ini kelaparan yang disengaja,” ucap dia, dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (31/7).