Menu

PalmCo Dorong Peremajaan Sawit dan Perkuat Kemitraan dengan Petani

Devi 18 Aug 2025, 15:43
PalmCo Dorong Peremajaan Sawit dan Perkuat Kemitraan dengan Petani
PalmCo Dorong Peremajaan Sawit dan Perkuat Kemitraan dengan Petani

RIAU24.COM - Indonesia masih memegang predikat sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Namun, pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) nasional dalam lima tahun terakhir tercatat stagnan, hanya 1,04% per tahun. Angka ini jauh di bawah laju pertumbuhan minyak nabati lain, seperti kedelai 2,98% dan rapeseed 6,25%

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, Jatmiko Santosa, mengingatkan bahwa kondisi tersebut bisa mengancam posisi sawit sebagai minyak nabati paling produktif dan efisien. “Jika tidak dikelola dengan baik, sawit bisa tersalip oleh komoditas lain. Itu berisiko, bukan hanya bagi industri sawit nasional, tapi juga bagi ekonomi bangsa dan kesejahteraan petani,” ujar Jatmiko dalam keterangannya, Senin (18/8).

Menurut Jatmiko, kunci menjaga daya saing sawit terletak pada pengelolaan berkelanjutan dan peningkatan produktivitas. Ia menilai petani sawit memegang peran strategis dalam menopang perekonomian nasional. 

Produksi tandan buah segar (TBS) yang diolah menjadi CPO dan turunannya bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menyumbang devisa negara.

Namun, tantangan terbesar ada pada kebun sawit rakyat yang porsinya paling besar tetapi produktivitasnya masih rendah, rata-rata hanya 2–3 ton CPO per hektare per tahun. Untuk itu, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) disebut sebagai game changer yang harus diperluas dan dipercepat. “Realisasi PSR masih di bawah 50% per tahun. Padahal, kebun rakyat didominasi tanaman tua. Jika PSR diperkuat, produktivitas bisa meningkat signifikan,” kata Jatmiko.

Halaman: 12Lihat Semua