PalmCo Dorong Peremajaan Sawit dan Perkuat Kemitraan dengan Petani
RIAU24.COM - Indonesia masih memegang predikat sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia. Namun, pertumbuhan produksi crude palm oil (CPO) nasional dalam lima tahun terakhir tercatat stagnan, hanya 1,04% per tahun. Angka ini jauh di bawah laju pertumbuhan minyak nabati lain, seperti kedelai 2,98% dan rapeseed 6,25%
Menurut Jatmiko, kunci menjaga daya saing sawit terletak pada pengelolaan berkelanjutan dan peningkatan produktivitas. Ia menilai petani sawit memegang peran strategis dalam menopang perekonomian nasional.
Produksi tandan buah segar (TBS) yang diolah menjadi CPO dan turunannya bukan hanya memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri, tetapi juga membuka lapangan kerja dan menyumbang devisa negara.
Namun, tantangan terbesar ada pada kebun sawit rakyat yang porsinya paling besar tetapi produktivitasnya masih rendah, rata-rata hanya 2–3 ton CPO per hektare per tahun. Untuk itu, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) disebut sebagai game changer yang harus diperluas dan dipercepat. “Realisasi PSR masih di bawah 50% per tahun. Padahal, kebun rakyat didominasi tanaman tua. Jika PSR diperkuat, produktivitas bisa meningkat signifikan,” kata Jatmiko.