Tim Medis China Donorkan Paru-paru Babi ke Pasien Mati Otak
Obat imunosupresif diberikan pada pasien sejak sehari sebelum operasi dan dilanjutkan tiap hari setelah operasi. Pasien sebenarnya tidak menunjukkan reaksi hiperakut, tapi dalam 24 jam tubuh pasien memberikan tanda-tanda penolakan.
Tanda penolakan yang muncul berupa pembengkakan di seluruh tubuh dan peradangan. Pada hari ketiga, sistem imun menghasilkan antibodi terhadap organ, sehingga paru babi rusak.
Percobaan berakhir pada hari ke-9 atas permintaan keluarga pasien. Dari laporan tersebut, tidak jelas berapa lama paru-paru babi bisa bertahan jika tetap dibiarkan, tapi organ tersebut sudah mengalami kerusakan.
Penelitian lanjutan di masa depan perlu dilakukan. Paru-paru menjadi tantangan besar karena organ ini terus terpapar udara dari luar tubuh, ia membawa banyak protein pertahanan imun.
Hal yang justru membuat paru babi mudah dikenali sistem kekebalan tubuh sebagai sesuatu yang 'asing'.
Selain itu, jaringan paru-paru yang berfungsi menukar oksigen dan karbon dioksida sangat rapuh, sehingga setiap serangan imun terhadapnya bisa berdampak parah.