Menu

Macron Sebut Prancis Tidak akan Membuka Kedutaan di Gaza Sampai Sandera Israel Dibebaskan

Amastya 22 Sep 2025, 13:55
Presiden Prancis Emmanuel Macron /AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron /AFP

RIAU24.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa rencana negaranya untuk mengakui negara Palestina tidak akan mencakup pembukaan kedutaan kecuali kelompok militan Hamas membebaskan sandera Israel yang ditawan di Gaza.

Macron menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (21 September).

Hal ini terjadi setelah Inggris, Kanada, dan Australia secara resmi mengakui Negara Palestina, dengan alasan dukungan jangka panjang terhadap solusi dua negara.

“Bagi kami, ini akan menjadi persyaratan yang sangat jelas sebelum membuka, misalnya, kedutaan besar di Palestina,” ujar Macron kepada CBS News.

Namun, Macron juga menentang keras rencana untuk mengusir warga Palestina dari Gaza sementara pasukan Israel terus melancarkan serangan darat di wilayah tersebut.

"Tetapi jika prasyarat rencana semacam itu adalah untuk mengusir mereka, ini sungguh gila," kata Macron.

Halaman: 12Lihat Semua