Taliban Bebaskan Warga Negara AS Setelah Kunjungan Utusan Sandera
"Presiden telah menegaskan bahwa kami tidak akan berhenti sampai setiap orang Amerika yang ditahan secara tidak adil di luar negeri kembali ke rumah," tambahnya.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan dalam sebuah pernyataan, "Amerika Serikat menyambut kepulangan warga negara AS, Amir Amiry, yang ditahan secara tidak sah di Afghanistan. Kami menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Qatar, yang kemitraannya yang kuat dan upaya diplomatiknya yang tak kenal lelah sangat penting dalam mengamankan pembebasannya."
“Kepulangan ini mencerminkan tekad pemerintahan ini, yang diperkuat oleh Perintah Eksekutif presiden baru-baru ini, untuk melindungi warga negara AS dari penahanan yang salah di luar negeri,” tambahnya.
"Meskipun ini menandai langkah maju yang penting, masih banyak warga Amerika yang ditahan secara tidak adil di Afghanistan. Presiden Trump tidak akan beristirahat sampai semua warga negara kita yang ditawan kembali ke rumah," demikian pernyataan tersebut.
Pangkalan Bagram yang menjadi target Trump digunakan oleh pasukan AS setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.
Pangkalan ini merupakan salah satu pangkalan yang diambil alih oleh gerakan Taliban setelah penarikan pasukan Amerika pada tahun 2021 dan penggulingan pemerintah yang didukung AS di Kabul.