Diterjang Badai, Korban Selamat, Tiga Kapal Pompong Nelayan Desa Muntai Bengkalis Tenggelam
"Sedangkan untuk satu pompong lagi, mereka terus melawan gelombang hingga sampai ke pinggir pantai agar menyelamatkan diri dengan kondisi pompong pecah dan penuh air,"cerita Nurin lagi.
Diungkapkan Nurin, malam yang kelam menyelimuti di Selat Malaka Senin (20/10/2025) itu dan sekitar pukul 20.00 WIB, cuaca yang semula tenang tiba tiba berubah drastis dengan turunnya Angin Barat disertai gelombang besar.
Gelombang yang besar kemudian menggulung ganas tanpa ampun langsung menerjang perahu perahu nelayan dari Desa Muntai yang tengah mencari nafkah di tengah lautan pada malam hari.
Dalam hitungan menit, situasi berubah menjadi mimpi buruk. Perahu-perahu nelayan Muntai dihantam dan diobrak-abrik oleh keganasan badai.
"Semua alat tangkap korban dan termasuk jaring para nelayan yang menjadi tumpuan hidup mereka rusak parah setelah terseret arus lautan atau gelombang besar,"ujar Nurin.
"Kejadian itu kondisi gelap pekat dan badai yang memekakkan telinga, kami para nelayan hanya memiliki satu fokus yaitu keselamatan jiwa kami. Kami berjibaku habis habisan, melawan terjangan ombak dan angin,"cerita korban Fendi Rahman.