Komisi II DPRD Bengkalis Kunjungi Perum Bulog di Jakarta
"Tujuan kami datang ke sini adalah untuk memastikan apakah MoU tersebut sudah ditindaklanjuti atau belum. Di daerah kami ada empat kecamatan dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Gudang Bulog di Dumai terlalu jauh untuk menjangkau wilayah-wilayah tersebut. Kami berharap gudang Bulog dapat segera dibangun di Bengkalis agar distribusi bahan pangan lebih merata,” ungkap Laurensius.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis, Susi, menambahkan bahwa MoU yang hampir mencapai batas waktu berlaku memerlukan percepatan tindak lanjut.
"MoU ini sudah hampir setahun dan masa berlakunya tinggal sekitar satu setengah bulan. Kondisi geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari tiga pulau besar menjadikan kebutuhan pergudangan sangat penting. Kami juga telah bersurat kepada Bupati terkait kelanjutannya. Diharapkan pembangunan gudang Bulog ini dapat membantu masyarakat agar tidak terus bergantung pada pasokan dari Dumai maupun Siak,” jelas Susi.
Dari pihak Bulog, Joko S., menyampaikan bahwa saat ini di Bengkalis sudah terdapat dua gudang layanan dengan kapasitas pemenuhan kebutuhan beras sekitar 83 persen. Namun, beberapa wilayah masih belum terjangkau secara optimal sehingga perlu menjadi pertimbangan dalam pembangunan gudang baru.
Sementara itu, dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bengkalis, Agusfian menjelaskan bahwa Pemkab telah menyiapkan lahan hibah seluas hampir 39.000 meter persegi untuk lokasi pembangunan. Lahan tersebut dinilai strategis, tidak rawan banjir, dan jauh dari aliran sungai.
Menanggapi hal itu, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Sudarsono, menyampaikan bahwa penentuan prioritas pembangunan gudang dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah indikator, termasuk kemampuan daerah dalam mengendalikan inflasi.