Komisi IV DPRD Bengkalis Pelajari Strategi Bangun Ekosistem Ekonomi Kreatif di Kampar
"Desa Tanjung Belit menjadi contoh sukses karena memiliki kuliner khas Tumi Lompok Ayam Kampung yang sudah dikenal luas. Produk lokal seperti ini bukan hanya identitas budaya, tapi juga sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” terangnya.
Konsep desa kreatif dinilai mampu menciptakan rantai ekonomi baru di tingkat desa sekaligus memperkuat keterlibatan masyarakat dalam menjaga budaya dan memanfaatkan potensi lokal.
Model seperti ini dinilai Komisi IV DPRD Bengkalis patut diadaptasi, sejalan dengan arah kebijakan pembangunan Bengkalis yang menempatkan sektor ekraf sebagai bagian integral dari pengembangan pariwisata daerah.
Kunjungan ini juga menjadi bagian dari agenda penguatan sektor ekonomi kreatif yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bengkalis lima tahun ke depan, khususnya pada bidang pariwisata dan pengembangan industri berbasis budaya lokal. Pemerintah dan DPRD Bengkalis menilai sektor ekraf memiliki potensi besar menjadi motor ekonomi baru, sejalan dengan transformasi ekonomi nasional pascapandemi.
Menutup pertemuan, Irmi Syakip Arsalan menegaskan bahwa hasil kunjungan ke Kampar akan menjadi referensi dalam merumuskan kebijakan, regulasi, dan strategi pembinaan ekonomi kreatif di Bengkalis.
"Kami berharap kolaborasi seperti yang dilakukan Kampar bisa diterapkan di Bengkalis. Tujuannya agar pelaku kreatif kita mendapat ruang yang lebih luas untuk berkembang dan berinovasi,” tutupnya.