Pengamat Soroti Proyek Whoosh: Termul Bergerak hingga Hasan Nasbi Disebut Pasang Badan
Menurut Hersubeno, komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa publik sudah tidak mudah digiring oleh narasi buzzer.
“Netizen sekarang pintar-pintar. Mereka bisa membedakan mana opini propaganda dan mana analisis rasional,” ujarnya.
Mbak Agi menambahkan, derasnya kritik di dunia maya bisa menjadi indikator bahwa strategi komunikasi pendukung Jokowi tidak berjalan efektif.
Keduanya menyimpulkan bahwa langkah-langkah komunikasi Jokowi dan para pendukungnya justru memperlihatkan kepanikan menghadapi kritik publik.
Mereka menilai bahwa meskipun para pendukung Jokowi gencar membuat konten pembelaan, respons masyarakat justru sebaliknya — lebih kritis dan sinis.
“Jokowi sedang berusaha keras membelokkan narasi publik, tapi justru terlihat panik,” kata Hersubeno.