Hal ini menempatkan Trump tidak hanya berselisih dengan Mamdani, seorang Demokrat progresif, tetapi juga dengan calon dari Partai Republik, Curtis Sliwa, yang kesulitan mendapatkan dukungan di kota yang mayoritas berhaluan Demokrat tersebut.

Trump berargumen bahwa memilih Sliwa hanya akan memecah suara anti-Mamdani dan memberikan kemenangan kepada apa yang disebutnya ‘kandidat komunis.’

"Jika Kandidat Komunis Zohran Mamdani memenangkan Pemilihan Wali Kota New York City, sangat kecil kemungkinan saya akan menyumbangkan Dana Federal, selain jumlah minimum yang diwajibkan, untuk kampung halaman tercinta saya, karena faktanya, sebagai seorang Komunis, Kota yang dulunya hebat ini sama sekali tidak memiliki peluang untuk sukses, atau bahkan bertahan hidup!," kata Presiden AS.

Ia mengklaim, "keadaan hanya akan semakin buruk dengan seorang Komunis di pucuk pimpinan, dan saya, sebagai Presiden, tidak ingin mengirimkan uang yang baik setelah yang buruk."

Mamdani mengecam dukungan Trump terhadap Cuomo

Mamdani menepis intervensi Trump, menyebutnya sebagai bukti bahwa Cuomo mewakili kelas politik lama.