Menu

Teheran Hadapi Kelangkaan Air dan Krisis Energi Akut, Pertimbangkan Penjatahan dan Evakuasi

Amastya 8 Nov 2025, 13:29
Aliran air rendah sungai di hulu Bendungan Amir Kabir di sepanjang Sungai Karaj saat Teheran menghadapi kekurangan air/ AFP
Aliran air rendah sungai di hulu Bendungan Amir Kabir di sepanjang Sungai Karaj saat Teheran menghadapi kekurangan air/ AFP

RIAU24.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa ibu kota Teheran sedang menghadapi krisis air dan energi yang akut dan belum pernah terjadi sebelumnya, yang mengancam pasokan air minum dan pembangkit listrik, demikian menurut laporan pada hari Jumat.

Bendungan Teheran telah mencapai titik terendah dalam 60 tahun, ungkapnya.

"Jika hujan tidak turun di Teheran hingga akhir November, kami terpaksa membatasi air. Dan jika hujan masih belum turun, kami terpaksa mengungsi dari Teheran," ujar Pezeshkian seperti dikutip kantor berita semi-resmi SNN.ir pada hari Kamis.

Pezeshkian menggambarkan situasi tersebut sebagai sangat kritis, mengutip laporan bahwa bendungan Teheran telah mencapai titik terendah dalam 60 tahun.

Teheran telah memasuki tahun keenam berturut-turut dilanda kekeringan, dengan beberapa bendungan hanya memiliki kapasitas kurang dari 10%.

Para pejabat mengatakan Bendungan Latyan, salah satu dari lima waduk utama di timur Teheran, baru terisi sekitar 9%.

Halaman: 12Lihat Semua