RIAU24.COM - Warga negara asing yang ingin mendapatkan visa untuk tinggal di AS kini akan menghadapi kesulitan karena berdasarkan arahan baru dari pemerintahan Trump pada hari Kamis (6 November), siapa pun yang memiliki masalah kesehatan seperti diabetes atau obesitas dapat ditolak.

Pedoman yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri berpendapat bahwa orang-orang dengan kondisi tersebut dapat menjadi ‘beban publik’ dan berpotensi menguras sumber daya AS.

Perlu diperhatikan, pedoman ini berlaku untuk semua pencari visa, tetapi terutama ditujukan bagi mereka yang mencari tempat tinggal tetap di AS.

Sebelumnya, skrining penyakit menular, pemeriksaan riwayat vaksinasi, penyakit menular, dan kondisi kesehatan mental pemohon visa merupakan suatu keharusan.

Kini, skrining juga mencakup kondisi medis lainnya.

Pesan Departemen Luar Negeri, yang dikirimkan ke kedutaan dan konsulat AS, berbunyi, "Anda harus mempertimbangkan kesehatan pelamar. Kondisi medis tertentu – termasuk, namun tidak terbatas pada, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, kanker, diabetes, penyakit metabolik, penyakit neurologis, dan kondisi kesehatan mental – dapat memerlukan biaya perawatan ratusan ribu dolar."

Bahkan, petugas visa juga telah diinstruksikan untuk menilai apakah pemohon mampu membayar perawatan medis, terutama anak-anak atau orang tua.

"Apakah ada tanggungan yang memiliki disabilitas, memiliki kondisi medis kronis, atau memiliki kebutuhan khusus lainnya dan memerlukan perawatan sehingga pelamar tidak dapat mempertahankan pekerjaannya?", demikian isi pesan tersebut.

"Apakah pemohon memiliki sumber daya keuangan yang memadai untuk menanggung biaya perawatan tersebut sepanjang hidupnya tanpa harus mencari bantuan tunai publik atau perawatan jangka panjang dengan biaya pemerintah?" tambah pesan tersebut.

(***)