Menu

Inggris Kirim Pakar dan Peralatan Militer untuk Lindungi Belgia dari Pesawat Nirawak yang Diduga Milik Rusia

Amastya 10 Nov 2025, 11:17
Kepala militer Inggris yang baru, Sir Richard Knighton/ net
Kepala militer Inggris yang baru, Sir Richard Knighton/ net

RIAU24.COM Inggris mengirimkan personel dan peralatan militernya ke Belgia untuk membantu memperkuat pertahanannya menyusul serangkaian penampakan drone ‘nakal’ yang diduga milik Rusia.

Kepala militer Inggris yang baru, Sir Richard Knighton, mengatakan pada hari Minggu bahwa mitranya dari Belgia telah meminta bantuan awal pekan ini dan bahwa peralatan serta personel sedang dalam perjalanan, lapor BBC.

Unit berbasis darat tersebut akan dilengkapi dengan perangkat yang dapat melacak dan menembak jatuh sistem udara nirawak.

Bandara utama Belgia, Zavantem, terpaksa ditutup sementara pada Kamis malam setelah drone terlihat di dekatnya.

Drone juga terlihat di lokasi lain, termasuk sebuah pangkalan militer.

“Tidak diketahui apakah serangan tersebut dilakukan oleh Rusia,” kata Sir Richard.

“Masuk akal jika serangan tersebut diperintahkan oleh Moskow,” tambahnya.

Sir Richard mengatakan Rusia adalah ancaman paling mendesak saat ini bagi Eropa.

"Invasi ilegal ke Ukraina telah menunjukkan sifat barbar upaya perang Rusia," ujarnya.

“Sabotase dan pembunuhan telah dilakukan oleh Rusia di wilayah Inggris dan apa yang disebut perang hibrida adalah di mana kita [Inggris] perlu memperkuat diri," tambahnya lagi.

Menteri Pertahanan John Healey mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Seiring meningkatnya ancaman hibrida, kekuatan kita terletak pada aliansi dan tekad kolektif kita untuk mempertahankan, mencegah, dan melindungi infrastruktur dan wilayah udara penting kita.”

“Bersama dengan sekutu NATO, Inggris akan membantu Belgia dengan menyediakan peralatan dan kemampuan kami,” tambahnya.

"Seiring meningkatnya ancaman hibrida, kekuatan kita terletak pada aliansi dan tekad kolektif kita untuk mempertahankan, menghalangi, dan melindungi infrastruktur penting serta wilayah udara kita," kata Menteri Pertahanan Healey.

Kementerian Pertahanan Jerman mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan mendukung Belgia dengan tindakan anti-drone setelah ada permintaan dari Brussels.

Sekitar 3.000 penumpang Brussels Airlines terdampak gangguan tersebut.

Maskapai tersebut menyatakan menghadapi biaya yang cukup besar akibat pembatalan atau pengalihan puluhan penerbangan.

Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dan dinas keamanan Belgia mengatakan mereka mencurigai Rusia, tetapi Menteri Pertahanan Belgia Theo Francken sebelumnya mengakui tidak ada bukti yang menyertainya.

"Awalnya, drone yang terbang di atas pangkalan militer kami dianggap sebagai masalah kami," kata Francken awal pekan ini.

“Sekarang hal ini telah menjadi ancaman serius yang memengaruhi infrastruktur sipil di berbagai negara Eropa,” pungkasnya.

(***)