Dua Hari Penguatan Fikih: Santri MDTA Syahabuddin Praktik Salat saat Musafir dan Manasik Haji
Sementara itu, Kepala Madrasah Edi Suhedi, S.AP. yang turut hadir memantau jalannya kegiatan, menyampaikan bahwa manasik haji ini juga dilakukan sebagai bentuk evaluasi target capaian bimbingan ibadah selama Semester I bagi peserta didik kelas akhir, khususnya terkait materi ibadah haji yang menjadi salah satu rukun Islam.
“Setiap akhir semester kami melakukan review sebagai evaluasi pembelajaran, termasuk melalui praktik seperti ini. Kami ingin memastikan materi yang diajarkan tidak hanya dipahami secara teori, tetapi benar-benar tertanam dan diingat oleh anak-anak melalui pengalaman langsung,” jelasnya.
Para orang tua murid yang hadir turut memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Mereka menilai pembelajaran yang dipadukan dengan praktik langsung seperti ini lebih mudah dipahami oleh anak-anak dan membuat mereka lebih bersemangat belajar agama.
Guru-guru yang mendampingi pun mengaku bangga dengan antusiasme para santri madrasah. Meski baru belajar pada tingkat dasar, anak-anak menunjukkan ketertiban dan keseriusan saat menjalani setiap tahapan ibadah.
Kegiatan manasik haji ditutup dengan doa bersama, disusul sesi foto yang menjadi dokumentasi pengalaman berharga bagi para santri madrasah. Dengan wajah penuh senyum, anak-anak tampak senang membawa pulang pemahaman baru tentang ibadah haji dan salat saat musafir.
MDTA Syahabuddin berharap kegiatan pembelajaran berbasis praktik seperti ini dapat terus berlanjut setiap semester, sebagai upaya memperkuat pondasi keagamaan dan karakter para santri madrasah sejak usia dini.(Lina)