RSF Umumkan Gencatan Senjata Sepihak dengan Militer Sudan usai Petemuan Trump dan Pangeran Arab
RIAU24.COM - Pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Sudan pada Senin mengumumkan gencatan senjata kemanusiaan sepihak selama tiga bulan dengan tentara Sudan. Langkah ini disebut sebagai respons terhadap upaya internasional untuk menghentikan kekerasan dan memperluas akses lembaga bantuan.
Dalam pernyataan yang direkam, Komandan RSF Mohamed Hamdan Dagalo mengatakan bahwa pasukannya dan kelompok sekutu sepakat menjalankan “gencatan senjata kemanusiaan segera yang mencakup penghentian seluruh tindakan permusuhan selama tiga bulan.”
Dagalo menyatakan RSF berkomitmen memfasilitasi operasi kemanusiaan, termasuk menjamin pergerakan pekerja bantuan, memastikan akses tanpa hambatan ke seluruh wilayah terdampak, melindungi fasilitas serta gudang milik organisasi lokal dan internasional, serta memberi ruang bagi tim medis dan relawan untuk bekerja secara bebas.
Ia juga mengumumkan persetujuan RSF atas pembentukan mekanisme pemantauan lapangan untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata, di bawah pengawasan Quad dan Uni Afrika, serta pembentukan komite tambahan guna memastikan penyaluran bantuan berlangsung aman hingga ke warga sipil.
Dagalo menilai gencatan senjata ini seharusnya menjadi “langkah awal menuju penghentian permusuhan dan tercapainya solusi politik yang menyeluruh” atas konflik di Sudan.
Ia menyampaikan harapan bahwa dukungan internasional dan keterlibatan luas masyarakat Sudan dapat membuka jalan bagi proses politik yang mengakhiri perang dan membawa negara itu menuju transisi yang stabil.