Menu

Prancis akan Memperkuat Militernya Seiring Macron Umumkan Kapal Induk Baru

Amastya 22 Dec 2025, 13:45
Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan pasukan Prancis selama upacara di pangkalan Resimen Kavaleri ke-5 di Kota Militer Zayed, dekat Abu Dhabi, pada 21 Desember 2025/ AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron berpidato di hadapan pasukan Prancis selama upacara di pangkalan Resimen Kavaleri ke-5 di Kota Militer Zayed, dekat Abu Dhabi, pada 21 Desember 2025/ AFP

Undang-undang tersebut mengalokasikan sekitar 460 miliar dolar AS untuk pengeluaran pertahanan antara tahun 2024 dan 2030, menandai peningkatan signifikan sekitar 40 persen dibandingkan dengan siklus sebelumnya.

Pada 27 November, Presiden Prancis mengumumkan pemulihan wajib militer sukarela untuk meningkatkan kekuatan pasukan sebagai bagian dari LPM.

Hampir tiga dekade setelah Prancis menghapus wajib militer, Macron mengatakan bahwa kaum muda yang ingin bergabung dengan militer dapat mendaftar untuk masa dinas 10 bulan.

"Sebuah program wajib militer nasional baru akan diperkenalkan, secara bertahap dimulai musim panas mendatang," katanya, saat berpidato di hadapan pasukan di Varces-Allieres-et-Risset di Prancis tenggara.

Presiden Prancis mengklarifikasi bahwa para sukarelawan, yang sebagian besar berusia 18 hingga 19 tahun, hanya akan dikerahkan di wilayah nasional.

Dalam skema tersebut, Prancis berencana untuk melibatkan 3.000 sukarelawan mulai musim panas tahun depan, kemudian secara bertahap meningkatkannya sehingga mencakup 10.000 anak muda dalam angkatan darat pada tahun 2030 dan 50.000 pada tahun 2035.

Halaman: 123Lihat Semua