Menu

Ekonomi Indonesia tampak Stabil, Padahal...

Azhar 28 Dec 2025, 15:36
Ilustrasi ekonomi. Sumber: Internet
Ilustrasi ekonomi. Sumber: Internet

RIAU24.COM - Ekonom Bright Institute, Yanuar Rizky melihat indikator buruknya ekomomi Indonesia.

Indikator itu yakni nilai tukar rupiah yang menanjak, dikutip dari rmol.id, Minggu, 28 Desember 2025.

"Perekonomian Indonesia diklaim dalam keadaan yang stabil, alias tidak mengalami gejolak. Tapi, ada satu indikator yang menimbulkan kritik dari publik, yaitu mengenai nilai tukar rupiah," ujarnya.

Nilai tukar rupiah dari waktu ke waktu dibuat terus menanjak oleh Bank Indonesia (BI). 

"Kalau kita lihat panjang, rupiah ini dari mulai tahun 2008, range (kenaikannya) ini tuh selalu dipertahankan di angka 6-7 persen," sebutnya.

Pengaturan nilai tukar rupiah yang terus menanjak, erat kaitannya dengan kebijakan pemerintah dalam hal hutang. 

"Makanya itu kenapa ketika pemerintah itu menerbitkan surat utang, kuponnya tuh 6-7 persen. Karena ini (alasannya) sebetulnya," sebutnya.

Dia mencontohkan kenaikan angka nilai tukar rupiah dari waktu ke waktu yang terbilang tidak rendah.

"Jadi kalau dulu (nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat) Rp10.000 (per dolar), 6-7 persen nya 12.000 diangkatnya. Yang tadinya Rp 12.000 batas atas, jadi batas bawah baru," sebutnya.

"Naik lagi kesini, sampai sekarang sudah ke 16.200. Nah yang terjadi sekarang, itu batas atasnya, kemarin sudah jadi batas bawah. Tapi dari BI melihatnya stabilitas, sebetulnya stabilitas terjaga," tutupnya.