Menu

Jalin Hubungan dengan Perusahaan Iran, AS Tuduh Huawei China Tipu Bank Internasional

Satria Utama 9 Jan 2019, 08:54
Kantor Huawei China
Kantor Huawei China

RIAU24.COM -  Pihak berwenang AS menuduh CFO Huawei Technologies China, Meng Wanzhou menipu beberapa bank internasional untuk melakukan transaksi kliring dengan Iran.

Dalam transaksi tersebut Huawei berhubungan dengan dua perusahaan yang tak dikenal. Perusahaan pertama diduga sebuah perusahaan penjual peralatan telekomunikasi yang beroperasi di Teheran, Iran. Sedangkan perusahaan kedua merupakan induk perusahaan pertama yang terdaftar di Mauritius.

Dilansir cnnindonesia dari Reuters, perusahaan tersebut adalah Skycom Tech Co Ltd dan perusahaan cangkang Canicula Holdings Ltd. Namun, pengajuan perusahaan dan dokumen lainnya yang ditemukan oleh Reuters di Iran dan Suriah menunjukkan bahwa Huawei memiliki hubungan yang lebih dekat daripada yang diketahui sebelumnya dengan kedua perusahaan.

Dokumen yang ditemukan oleh Reuters mengungkapkan bahwa seorang eksekutif Huawei tampaknya telah ditunjuk sebagai manajer Iran Skycom. Mereka pun menunjukkan bahwa setidaknya tiga individu dari China memiliki hak penandatangan untuk rekening bank atas nama Huawei dan Skycom di Iran.

Otoritas AS menegaskan bahwa Huawei mempertahankan kendali atas Skycom. Mereka menggunakan perusahaan tersebut untuk menjual peralatan telekomunikasi ke Iran dan memindahkan uang melalui sistem perbankan internasional.

Sebagai akibat dari penipuan tersebut, pihak berwenang AS mengatakan bank-bank tanpa sadar memberikan ratusan juta dolar dari transaksi yang berpotensi melanggar sanksi ekonomi. Sanksi ekonomi yang dimaksud adalah sanksi yang telah dilakukan Washington pada yang melakukan bisnis dengan Iran.

Meng tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters dan Huawei menolak untuk menjawah pertanyaan dari kisah ini. Sedangkan, kantor Canicula tidak dapat dihubungi dan juru bicara Departemen Kehakiman AS menolak untuk berkomentar.

Sebelumnya, Meng dibebaskan dengan jaminan US$7,5 juta pada 11 Desember lalu dan tetap berada di Vancouver. Sementara itu, AS masih mencoba untuk mengekstradisi Meng.

Di AS, Menh akan menghadapi tuntutan sehubungan dengan dugaan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan. Dugaan konspirasi itu dapat membawa Meng terkena hukuman maksimum 30 tahun untuk setiap tuduhannya. ***

 

R24/bara