Menu

Tragis, Masjid di Filipina Dilempari Granat, 2 Dai Tewas

Siswandi 30 Jan 2019, 11:39
Polisi memeriksa tempat kejadian perkara masjid di Zamboanga yang dilempar granat. Foto: int
Polisi memeriksa tempat kejadian perkara masjid di Zamboanga yang dilempar granat. Foto: int

RIAU24.COM -  Filipina kembali bergetar. Sebuah masjid di Distrik Talon, Kota Zamboanga, Filipina Selatan, tiba-tiba dihujani dengan granat, Rabu 30 Januari 2019 dini hari tadi. Dalam kejadian itu, 2 orang tewas dan 4 orang terluka.

Aksi penyerangan itu terjadi hanya berselang dua hari setelah ledakan dua bom menimpa gereja Katedral di Jolo, Provinsi Sulu. Dalam insiden itu, sebanyak 20 orang tewas dan lebih dari 100 orang lainnya mengalami luka-luka.

Dilansir inews, Juru Bicara Kepolisian Zamboanga, Shallamae Chang, mengatakan, dua korban diketahui bernama Habil Rex (46) dan Bato Sattal (47). Kedua diketahui sebagai dai. Saat granat itu dilemparkan, keduanya tengah berisitirahat di dalam masjid.

Sebelum melemparkan granat, pelaku diduga mematikan lampu jalan di depan masjid terlebih dulu. Ketika itu, ada 10 orang yang tengah tidur di dalamnya.

Dari hasil penyelidikan pihak berwenang, diketahui jenis granat yang digunakan pelaku merupakan buatan Belgia. Sementara itu, masjid dikelola oleh seorang pensiunan pejabat Kepolisian setempat.

Aksi pelemparan granat itu langsung dikecam Majelis Ulama Semenanjung Zamboanga. Dalam pernyataannya, lembaga itu menyebut aksi tersebut sebagai perbuatan iblis, tak masuk akal, dan tidak berperikemanusiaan.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin menyebut negaranya sedang mengalami kekacauan konflik antaragama. Pasalnya, belum lama berselang, dua bom diledakkan di Katedral Our Lady of Mount Carmel.

"Sekarang kekacauannya adalah antaragama," kata Locsin, dalam cuitan, seperti dikutip dari The Straits Times.

"Itu berarti penarikan diri telah berakhir, dan pembunuhan massal telah mengambil alih. Dibutuhkan langkah-langkah ekstrem untuk mengakhirinya tanpa perlu menanggapi balik musuh-musuh negara yang secara objektif, berpihak kepada para penjahat," tambahnya.

Sejauh ini belum ada pihak yang bertanggung jawab dalam serangan masjid tersebut. Pihak Kepolisian setempat masih melakukan pendalaman dan memburu pelaku. ***

R24/wan