Menu

Suriah Aktifkan SIstem Rudal S-300 Buatan Rusia, Jet Tempur Israel Bakal Berjatuhan

Satria Utama 6 Feb 2019, 06:18
Sistem rudal S-300 Rusia
Sistem rudal S-300 Rusia

RIAU24.COM -  DAMASKUS -  Citra satelit yang dirilis perusahaan satelit Israel, ImageSat International, menunjukkan militer Suriah diduga mulai mengaktifkan tiga dari empat sistem pertahanan rudal S-300 yang dipasok Rusia.

Citra satelit menunjukkan hanya satu dari empat empat sistem rudal S-300 yang tempatkan di Masyaf, Suriah barat laut dalam kondisi tertutup jaring kamuflase.

Jika dugaan itu benar, maka pesawat-pesawat jet tempur Israel bisa terancam tertembak jika nekat melakukan serangan udara di wilayah Suriah.

"Karena ketegangan regional saat ini, ada kemungkinan penempatan pertahanan rudal S-300 menunjukkan peningkatan tingkat operasional dan kewaspadaan," kata ImageSat dalam penilaian mereka terhadap gambar satelit.

"Penyamaran peluncur keempat jarang dan menimbulkan tanda tanya tentang tingkat operasional seluruh baterai dan khususnya peluncur yang tertutup dan dilipat," lanjut pihak ImageSat, dikutip Sindonews dari The Jerusalem Post, Rabu (6/2/2019).

Rusia telah memasok peluncur, radar, dan kendaraan kendali serta perangkat sistem rudal air-to-surface (udara-ke-permukaan) S-300 yang canggih kepada militer rezim Presiden Bashar al-Assad pada awal Oktober 2018.

Pengiriman senjata pertahanan itu sebagai respons atas jatuhnya pesawat pengintai Rusia oleh sistem rudal S-200 Suriah dalam insiden penembakan tak disengaja ketika sistem itu sedang merespons serangan udara jet-jet tempur Israel pada September lalu.

Sekadar diketahui, rezim Damaskus mengoperasikan berbagai sistem pertahanan udara kuno era Soviet, seperti SA-2s, SA-5s, dan SA-6s, SA-17 dan SA-22. Moskow juga telah memasok sitem pertahanan Pantsir S-1 jarak pendek.

S-300 yang canggih akan menjadi ancaman bagi jet tempur Israel karena sistem pertahanan rudal jarak jauh itu dapat melacak objek, seperti pesawat terbang dan rudal balistik, dalam jangkauan 300 kilometer. ***