Menu

Ancaman Gerilyawan Meningkat, India Kerahkan Tentara Tambahan di Perbatasan Myanmar

Riko 19 Feb 2019, 15:33
Foto:  Internet
Foto: Internet

RIAU24.COM - Pemerintah India telah mengerahkan unit-unit tambahan angkatan daratnya dalam beberapa hari terakhir di sepanjang perbatasan Myanmar.  Hal ini dilakukan setelah ancaman gerilyawan yang masuk ke negara itu meningkat. 

"Sejumlah besar pasukan telah dikerahkan di daerah sensitif," kata seorang sumber kepada Sputnik, yang dikutip Sindonews Selasa  19 Februari 2019.

Sumber mengatakan kepada Sputnik bahwa setidaknya dua unit tambahan Angkatan Darat India sedang dikirim ke perbatasan Indo-Myanmar di distrik Lawngtlai Mizoram selatan setelah bentrokan terbaru antara Tentara Myanmar dan Tentara Arakan.

Sumber lain mengatakan kepada Sputnik bahwa hampir 200 orang yang mengungsi dari negara bagian Myanmar, Chin, telah berlindung di wilayah tersebut di bawah kendali kelompok bersenjata etnis di dekat perbatasan dengan India.

Bentrokan besar telah berlangsung selama sebulan terakhir antara Tentara Myanmar dan Tentara Arakan di wilayah yang sangat dekat dengan negara bagian Mizoram di India timur laut. Keduanya telah terlibat dalam pertempuran berdarah dan mematikan selama dua tahun terakhir.

Desember lalu, militer Myanmar mengumumkan gencatan senjata sepihak dengan kelompok-kelompok bersenjata di timur laut hingga April tahun ini.

Namun, bentrokan baru meletus pada Januari lalu ketika Tentara Arakan menyerang empat pos penjagaan perbatasan di Buthidaung, menyita lebih dari 40 senjata dan ribuan amunisi. Tiga belas personel polisi dan sembilan lainnya terluka dalam serangan itu.

Sementara itu, Mayor Jenderal Angkatan Darat Arakan Tun Myat Naing dalam sebuah pesan video mendesak orang-orang Arakan yang tinggal di luar negeri untuk kembali ke negara bagian Rakhine untuk ikut serta dalam apa yang dikatakannya sebagai titik balik dalam sejarah wilayah tersebut. 

"Saya benar-benar percaya bahwa masyarakat Arakan dan Tentara Arakan berdiri berdampingan. Kami juga sering mengatakan bahwa militer pemerintah berperang melawan seluruh masyarakat Arakan," kata Mayor Jenderal Tun Myat Naing.