Menu

PTPN V Operasikan Pembangkit Listrik Biogas 700 KW dari Limbah Sawit Cair di Tapung Hulu

Elvi 6 Mar 2019, 11:54
Dirut PTPN V Jatmiko Krisna Santosa dan Kepala BPPT Hammam Riza menanandatangani prasasti PLTBg, Senin. Dirut PTPN V Jatmiko Krisna Santosa dan Kepala BPPT Hammam Riza menanandatangani prasasti PLTBg,/ist
Dirut PTPN V Jatmiko Krisna Santosa dan Kepala BPPT Hammam Riza menanandatangani prasasti PLTBg, Senin. Dirut PTPN V Jatmiko Krisna Santosa dan Kepala BPPT Hammam Riza menanandatangani prasasti PLTBg,/ist

Menurutnya PTPN V patut bersyukur, sebab perusahaan yang senantiasa fokus menerapkan budidaya perkebunan yang sustainable itu, memperoleh berkah melalui kerjasama yang apik dengan BPPT.

"BPPT punya riset, kajian, SDM, teknologi, dan peralatannya, sedangkan kita memiliki potensi limbah sawit yang sangat besar, yang berasal dari hasil olah PKS berkapasitas 575 ton TBS/jam", terang Jatmiko sambil menyebutkan bahwa sinergi dengan BPPT dalam pembangunan pilot plan Biogas yang dimulai dengan penandatanganan MoU di tahun 2016, dilanjutkan dengan pembangunannya di tahun 2017.

"Apresiasi dan terimakasih kami kepada BPPT, dengan kerjasama yang baik, buah kesungguhan Perusahaan untuk menjadi Perusahaan Perkebunan Negara yang paling Fokus mengembangkan energi terbarukan berbahan dasar limbah sawit, senantiasa terjaga", tukasnya.

Pembangunan PLT Biogas sendiri menelan nilai investasi sekitar Rp 25 miliar.

Bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan listrik berasal dari palm oil mill effluent (POME) atau  limbah cair dari pabrik kelapa sawit Terantam, dan mampu menghasilkan listrik sebesar 700 Kilo Watt (KW).

Jatmiko menerangkan, listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini nantinya akan digunakan untuk operasional pabrik pengolahan kernel (inti) sawit di Tandun, yang saat ini beroperasi dengan pasokan listrik dari PLT Biogas Tandun dan supply bahan bakar fossil.

Halaman: 123Lihat Semua