Menu

2020, Meranti Jadi Lokus Penanganan Stunting Riau

Ahmad Yuliar 9 May 2019, 18:05
Kadiskes  Meranti/mad
Kadiskes Meranti/mad

Selain itu di wilayah Puskesmas Kedabu Rapat sebanyak 110 orang yang menderita stunting, Puskesmas Teluk Belitung 106 orang, Puskesmas Tanjung Samak 66 orang, Puskesmas Alah Air 66 orang dan Puskesmas Anak Setatah sebanyak 148 orang.

“Stunting ini diakibatkan si anak tidak mendapatkan gizi lengkap. Baik saat didalam kandungan, maupun dalam masa pertumbuhan,” katanya.

Oleh karena itu, dengan Meranti dijadikan lokus di Riau, maka akan membantu memaksimalkan program dari Pemerintah Provinsi Riau dan Pusat dalam mengatasi stunting ini.

Ketua Komisi III DPRD Kepulauan Meranti, Basiran SE MM menilai Pemerintah masih belum maksimal dan terintegrasi dalam mengatasi stunting. Seharusnya, dalam menyelesaikan masalah stunting, harus melibatkan berbagai unsur. Baik di Pemerintahan, maupun lembaga dan koorporasi (perusahaan).

“Diskes harus bisa merumuskan bagaimana mengatasi masalah stunting ini. Jika tak bisa mandiri, maka lakukan upaya terintegrasi dengan berbagai unsur Pemerintah dan lembaga,” pintanya.***


Sambungan berita: R24/phi/mad
Halaman: 123Lihat Semua