Menu

Ikut Kecam Pemilu Curang, Ratusan Massa Juga Gelar Unjuk Rasa Damai di Gedung KPU Sumut

Siswandi 21 May 2019, 23:17
Massa BNKR di Kota Medan, menggelar salat Magrib berjamaah di depan Gedung KPU Sumut. Foto: int
Massa BNKR di Kota Medan, menggelar salat Magrib berjamaah di depan Gedung KPU Sumut. Foto: int

RIAU24.COM -  Tidak hanya di Jakarta, aksi mengecam Pemilu curang juga dilakukan ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Kota Medan, Sumatera Utara.

Mereka bersama-sama menggelar aksi damai di depan Kantor KPU Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan. Aksi berlangsung sejak Selasa sore, 21 Mei 2019. Hingga malam, massa juga melaksanakan Salat Magrib berjamaah di tempat itu.

Dilansir viva, massa sudah mulai terkonsentrasi di depan gedung KPU Sumut sejak pukul 15.00 WIB. Aksi kemudian dimulai dengan salat Ashar berjamaah.

Sama halnya dengan aksi di Jakarta, aksi massa BNKR ini juga berupakan bentuk protes terhadap kecurangan yang terjadi selama Pemilu. Massa menuding telah banyak terjadi kecurangan saat pelaksanaan Pemilu dan Pilpres kali ini. Kecurangan itu terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif, terutama yang diduga dilakukan dari kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kita minta KPU untuk mendiskualifikasi pasangan calon presiden 01 Joko Widodo-Ma'aruf Amin," ujar Presidium GNKR Sumut, Rabualam, dalam orasinya di atas truk komando.

Lebih lanjut, Rabualam menyebutkan, dari banyaknya kecurangan yang dilaporkan Badan Pemenangan Nasional (BPN), hanya proses Situng saja yang diterima. Namun gugatan dugaan penggelembungan suara, tidak satu pun yang ditindaklanjuti.

"Kita lihat tadi malam menjelang pagi di saat sahur, KPU menyelesaikan perhitungan suara secepatnya. Seolah-olah mencuri waktu sebelum waktunya 22 Mei 2019. Ini penipuan, kita ingin KPU menghitung seluruh C1 yang ada diulang secara real," tegasnya lagi.

Massa Lebih Banyak

Dalam kesempatan itu, Rabualam juga menegaskan, bila tidak ada tindakan dilakukan KPU untuk menganulir keputusannya, untuk tidak menenangkan Jokowi-Maruf Amin, maka pihaknya akan menurunkan massa lebih banyak lagi pada 22 Mei 2019 besok.

"Siap menunggu, siap buka di sini, siap sahur di sini, apakah kita takut jika ada pihak yang represif, kita siap syahid," tegasnya.

Unjuk rasa damai itu berlangsung hingga berbuka puasa. Massa pun menggelar buka puasa bersama dan salat Magrib berjamaah. Usai melaksanakan salat, massa kemudian membubarkan diri dengan tertib. Tenda biru yang dijadikan alas salat langsung dilipat. Sampah-sampah sisa makanan juga dibersihkan.

“Terima kasih saudara-saudara sekalian karena sudah mengikuti amanat undang-undang,” ujar petugas kepolisian lewat pengeras suara dari mobil pengurai massa. ***