Menu

Disayangkan, Dua Poin Penting Ini Malah Luput Dalam Pidato Jokowi

Siswandi 15 Jul 2019, 09:49
Jokowi berpidato dalam acara Visi Indonesia, yang menerangkan program kerja yang akan dilaksanakannya selaku presiden terpilih. Foto: int
Jokowi berpidato dalam acara Visi Indonesia, yang menerangkan program kerja yang akan dilaksanakannya selaku presiden terpilih. Foto: int

RIAU24.COM -  Presiden terpilih Joko Widodo telah menyampaikan beberapa program kerjanya, saat berpidato dalam acara Visi Indonesia, International Convention Center (SICC) Bogor, Minggu (14/7/2019) kemarin malam.

Namun di mata pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago, masih ada dua poin penting, yang tertinggal dalam pidato pertama Jokowi tersebut. Kedua poin itu adalah terkait  penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

"Itu (penegakan hukum dan pemberantasan korupsi) yang kering, yang tertinggal sepertinya, kalau saya enggak salah atau boleh dikoreksi, hanya sedikit menyindir soal pungli. Sangat disayangkan dalam pidato soal visi, Pak Jokowi tidak membahas narasi besar lima tahun ke depan, apa dan bagaimana cara beliau memberantas korupsi," ujarnya, Minggu 14 Juli 2019  malam.

Dilansir republika, Senin 15 Juli 2019, Pangi menilai, seharusnya narasi besar Jokowi terkait dua hal tersebut, dibuat lebih dalam. Sebab, permasalahan terkait konflik sosial, kesenjangan, dan ketidakadilan, hingga saat ini masih menjadi akar permasalahan bangsa ini, Kondisi ini terjadi karena lemahnya penegakan hukum di Tanah Air.  

Pangi menilai, jika penegakan hukum di Indonesia berjalan dengan baik maka secara otomatis masalah yang lain juga akan terselesaikan dengan baik.

"Kuncinya ada pada penegakan hukum. Sangat disayangkan dalam pidatonya, apakah ada atau tidak menyingung soal penegakan hukum dan pemberantasan korupsi," ujarnya lagi.

Sementara di sisi lain, Pangi yang merupakan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini menilai, pidato Jokowi tersebut menjawab optimisme Indonesia akan menjadi negara maju. Hal itu, kata Pangi, dapat terlaksana selama kebersamaan dan sinergitas semua elemen bisa terbangun dengan baik.

Menurutnya, Jokowi ingin memastikan dan menekankan soal investasi yang terkesan dipersulit oleh birokrasi yang tidak lincah, rumit, dan bertele-tele. Menurut Pangi, investasi adalah kemajuan bangsa, karena membuka lapangan pekerjaan.

“Jokowi juga menegaskan tidak bakal kasih kendor terhadap perilaku pungli yang menghambat investasi,” ujarnya lagi.

Sementara dilansir liputan6, dalam pidato tersebut ada beberapa garis yang mendapat penekanan dari Jokowi. Kelima poin tersebut adalah, Jokowi memastikan pembangunan infrastruktur akan terus berlanjut.

Selain itu, Jokowi juga memastikan perhatian dan fokus terhadap pembinaan SDM. Bahkan perhatian pemerintah sudah mulai berlangsung sejak seorang ibu mengadung calon bayi.

Selanjutanya, Jokowi juga mengungkapkan komitmennya untuk terus menambah dan mempermudah investasi di Tanah Air.  Dua poin lainnya adalah reformasi birokrasi serta APBN harus benar-benar tepat sasaran. ***