Menu

Setelah Gempa Banten, 3 Warga Meninggal, 176 Bangunan Rusak

Siswandi 3 Aug 2019, 16:20
Salah satu rumah warga yang rusak setelah gempa di Banten. Foto: int
Salah satu rumah warga yang rusak setelah gempa di Banten. Foto: int

RIAU24.COM -  Sebanyak 3 warga Banten meninggal setelah gempat berkekuatan 6,9 Skala Richter mengguncang Banten pada Jumat sore kemarin. Namun menurut Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan data tiga orang meninggal tersebut ternyata disebabkan sakit. Sehingga bukan dampak langsung dari gempa.

"Korban meninggal bukan secara langsung akibat gempa tapi satu karena sakit dan dua lainnya kelelahan," ungkapnya, saat mendatangi Desa Sinar Jaya Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, Sabtu 3 Agustus 2019.

Korban yang meninggal atas nama Rasinah warga Kecamatan Cigemlong, Salam Bin Madhari (95) warga Kecamatan Bayah dan seorang lagi warga Sumur.

Dilansir republika, Mensos mengatakan meski korban meninggal bukan dampak langsung dari gempa, namun pemerintah akan tetap memberikan bantuan santunan ahli waris masing-masing sebesar Rp15 juta.

"Kita berharap tidak ada lagi korban meninggal, tapi jika bertambah Kemensos siap untuk memberikan santunan ahli waris," katanya.

Santunan ahli waris akan diberikan setelah Pemkab Pandeglang melakukan verifikasi data korban. Setelah ada SK dari bupati baru santunan dapat disalurkan langsung ke rekening ahli waris.


zxc2

176 Bangunan Rusak Ringan
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten mencatat, Kusmayadi mengatakan, ada sekitar 176 bangunan yang mengalami rusak ringan akibat gempa. Bangunan itu terdiri dari rumah, sekolah dan masjid.

"Data terakhir kami hingga pukul 12.26 WIB, 176 bangunan rumah rusak ringan dan dua rusak sedang. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kecamatan di tiga kabupaten," terangnya.

Bangunan yang rusak ringan paling banyak di Kabupaten Pandeglang ada sekitar 139 bangunan. Selanjutnya Kabupaten Lebak sebanyak 31 bangunan rusak ringan dan satu bangunan rusak sedang yang tersebar di 13 kecamatan.

"Di Kecamatan Mandalawangi Pandeglang dari 51 bangunan yang rusak itu terdiri dari 43 rumah, empat madrasah, tiga masjid dan satu pondok pesantren," kata Kusmayadi.

Sedangkan di Kabupaten Serang ada enam bangunan rusak ringan dan satu bangunan rusak sedang tersebar di empat kecamatan yakni di Kecamatan Cikeusal, Carenang, Cinangka dan Kecamatan Pamarayan.

"Warga yang semalam mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan keadaan sudah kembali normal," tambahnya. ***