Menu

Pembeli Pasar Modern Menurun, Target Retribusi Parkir Sulit Dicapai

Ahmad Yuliar 8 Aug 2019, 15:10
Gedung A Pasar Modern Selatpanjang/mad
Gedung A Pasar Modern Selatpanjang/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG - Pembeli Pasar Modern yang berada di Jalan Tanjung Harapan Selatpanjang terus menurun. Salah satunya disebabkan semakin berkurangnya pedagang yang berjualan disana. Termasuk akibat dari belum direlokasinya para pedagang pasar pagi yang berada di Jalan Imam Bonjol Selatpanjang.

Seperti yang dikeluhkan Arianton, koordinator pengelola lahan parkir di Pasar Modern, Rabu (7/8/2019). Ia menyebutkan menurunnya pembeli yang belanja disana, membuat ia dan tim nya sulit untuk mengejar setoran retribusi parkir kepada Dinas Perhubungan Kepulauan Meranti.

"Sudah sangat sepi. Kami mengukurnya dari pendapatan dari jasa parkir yang ditagih kepada setiap pembeli yang belanja disana," ujarnya.

DIdampingi Ketua Lembaga Cinta Pasar, Suhaimi, pria yang akrab disapa Anton ini membeberkan setoran retribusi parkir kepada Dishub sebesar Rp 4 juta setiap bulannya. Sementara saat ini, pendapatan rata-rata sehari mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu.

"Pada hari Senin sampai Jum'at pembeli sangat sepi. Bahkan lebih banyak pedagang daripada pembeli. Yang agak ramai hanya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Pada hari libur itu masih bisa mencapai Rp 360 ribu sehari," ujarnya.

Bahkan, anggota Anton yang memungut parkir dari pembeli pernah mencapai 30 orang. Tapi kini, hanya tinggal 17 orang saja.

"Bagaimana kami mau membayar anggota, jika pendapatannya segitu.Penurunannya mencapai 60 persen. Orang yang parkir turun, sementara setoran reribusi jasa parkir tidak turun,"katanya.

Menurutnya saat pertama beroperasi sekitar 2017 lalu, pedagang pasar modern masih ramai dan seluruh lapak penuh. Tapi sekarang sudah jauh berkurang, karena banyak pedagang yang pindah ke Pasar Pagi di Jalan Imam Bojol dan Pasar Alah air.

"Pemerintah pernah mengatakan akan merelokasi pedagang di Imam Bonjol agar seluruh lapak di Pasar Modern bisa penuh. Tapi sampai sekarang belum juga dilakukan," katanya.

Ia meyakini pembeli menurun karena banyak berbelanja di pasar Imam Bonjol dan Alah Air. Sehingga pembeli malas untuk belanja ke Pasar Modern. Ditambah lagi kondisi pasar modern yang bau dan kotor.

"Harga di pasar modern lebih murah dari pasar di Imam Bonjol dan Alah Air. Karena penjual disana belanja barang untuk dijual kepada pembeli ngambilnya di Pasar Modern. Tetapi masyarakat tetap belanja ke pasar liar tersebut dengan alasan lebih dekat. Walaupun harganya lebih mahal," ucapnya.

Ditambahkan Suhaimi, bahwa mereka berharap dua hal. Pertama menurunkan setoran retribusi jasa parkir di Pasar Modern, atau merelokasi pedagang di pasar-pasar liar untuk berjualan ke Pasar Modern.

"Memang jika memilih, kami berharap agar pedagang dipasar Imam Bonjol dan Alah Air bisa direlokasi kesini. Sehingga pasar Modern milik pemerintah bisa penuh, dan pembeli bisa lebih banyak berbelanja disana. Kamipun bisa mengejar target retribusi parkir yang telah ditetapkan bersama,"harapnya.

Suhaimi menjelaskan bahwa jika saat pertama kali beroperasi, seluruh lapak di pasar modern penuh. Dan pembeli pun banyak yang belanja disana. Namun saat ini kondisinya, banyak pedagang pindah dan tidak mau berjualan di Pasar Modern lagi dengan alasan sepi pembeli.***


R24/phi/mad