Menu

Pengamat Sebut Masalah Karhutla Jadi Tamparan Keras Bagi Gubernur Riau Syamsuar

Riki Ariyanto 23 Aug 2019, 14:04
Gubernur Riau Syamsuar saat dilantik Presiden Jokowi di istana negara pada 20 Februari 2019 (foto/int)
Gubernur Riau Syamsuar saat dilantik Presiden Jokowi di istana negara pada 20 Februari 2019 (foto/int)

RIAU24.COM -  Jumat 23 Agustus 2019, Masalah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang muncul di tahun pertama kepemimpinan Gubernur Riau, Syamsuar dan Wagubri Edy Natar. Bahkan sudah beberapa pekan kabut asap menyelimuti Ibu Kota Provinsi Riau, Kota Pekanbaru.

Menurut pengamat, Dr Aidil Haris maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) hingga menyebabkan kabut asap harusnya jadi 'tamparan' keras bagi Pemerintah Provinsi Riau yang dipimpin Syamsuar-Edy Natar. Apalagi Gubernur Riau Syamsuar dilantik pada 20 Februari 2019 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta.

zxc1

"Persoalan ini menjadi tamparan keras bagi Gubernur Syamsuar yang belum satu tahun memimpin Riau. Mau tidak mau Karhutla harus jadi prioritas ditangani secara serius. Termasuk memberikan sanksi ke perusahaan yang terbukti membakar lahan," sebut Dr Aidil Haris.

Apalagi Presiden Jokowi sudah 'ultimatum' akan mencopot jajaran kepolisian dan TNI yang tidak mampu atasi Karhutla. Bukan tidak mungkin juga kinerja Gubernur Riau sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah juga ikut dikritisi.

zxc2

"Pernyataan Presiden Jokowi yang akan mencopot Pangdam, Danrem, Kapolda, Kapolres karena tidak berhasil atasi Karhutla jangan dianggap angin lalu. Begitupun Syamsuar sebagai kepala daerah di Riau bakal menjadi catatan khusus oleh pemerintah pusat jika tak kunjung menyelesaikan masalah Karhutla," katanya.

Tidak hanya oleh Presiden Jokowi, masalah Karhutla dan kabut asap di Riau juga jadi perhatian masyarakat. "Masyarakat akan menilai, bagaimana kepemimpinan Syamsuar dalam menangani Karhutla dan kabut asap ini. Serius tidak. Karena itu akan menjadi cerminan bagi masyarakat Riau dalam menilai kepemimpinan Syamsuar sampau empat tahun mendatang, mampu tidak menyelesaikan masalah," sebut Aidil Haris.

Meski demikian Aidil Haris mengapresiasi aparat yang susah payah melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan. Ditambah lagi pihak Kepolisian sudah menetapkan tersangka kepada perusahaan yang diduga membakar lahan. "Kita apresiasi dan mendukung baik Pemprov Riau dan aparat penegak hukum dalam mengatasai persoalan Karhutla ini," tutur Dosen Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) ini.

Sebagai informasi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian sempat datang ke Riau beberapa waktu lalu. Kedatangan keduanya untuk meninjau langsung Karhutla yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu.