Iran Akan Terus Tutup Pintu Dialog Jika Pemerintahan Donald Trump Tak Lakukan Ini
RIAU24.COM - Selasa 27 Agustus 2019, Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani menegaskan kembali bahwa bangsanya tidak akan berdialog dengan pemerintahan Donald Trump. Kecuali jika Amerika Serikat (AS) mencabut semua sanksi yang dijatuhkan ke Iran.
Presiden Iran Rouhani sampaikan negaramya sejak dulu selalu siap berdialog. Dilansir dari Okezone, namun Rouhani menekankan supaya Amerika Serikat (AS) harus mencabut semua sanksi terhadap Iran.
zxc1
Baca juga: Krisis Uang Tunai di Kuba: Antrian Panjang di Luar Bank di Tengah Kekurangan Peso yang Parah
"Teheran tak pernah menginginkan senjata nuklir," tambahnya. Pernyataan Rouhani menanggapai Presiden AS Donald Trump yang mengatakan ia akan bertemu dengannya guna mengakhiri sengketa nuklir Iran.
zxc2
Baca juga: Pemimpin Palestina Abbas Sebut Hanya AS yang Bisa Hentikan Serangan Israel Terhadap Rafah
Presiden AS Donald Trump di sela pertemuan tingkat tinggi di Prancis mengklaim bahwa Rouhani ingin bertemu dengannya untuk membahas nuklir. “Saya punya perasaan yang baik. Saya pikir dia (Rouhani) ingin bertemu dan menyelesaikan situasi mereka. Mereka kepayahan,” sebut Donald Trump merujuk kemungkinan Amerika Serikat (AS) berdialog dengan Iran tentang sanksi dan nuklir.Sebagai informasi Presiden AS Donald Trump telah menarik negaranya keluar dari JCPOA, perjanjian program nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yang disepakati pada 2015. Kemudian kembali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran yang sebelumnya telah dicabut.
Berdasarkan JCPOA Iran membatasi program nuklirnya di bawah pengawasan PBB dan mendapatkan pencabutan sanksi internasional sebagai imbalannya. Amerika Serikat (AS) juga memberikan sanksi kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali serta membekukan aset Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zari.