Menu

Banyak Bos BUMN Diciduk KPK, Menteri Luhut Binsar: Kok Tanya AKu

Siswandi 5 Oct 2019, 00:23
Menteri Luhut Binsar Panjaitan
Menteri Luhut Binsar Panjaitan

RIAU24.COM -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku prihatin dengan banyaknya bos pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diciduk KPK. Meski tak berurusan langsung, namun ia menilai ada sesuatu yang salah para petinggi BUMN yang terciduk lembaga antirasuah tersebut.

Luhut mengaku heran kenapa masih juga ada yang mau korupsi. Menurutnya, petinggi BUMN yang tersangkut kasus dugaan korupsi tersebut mungkin sakit jiwa.

"Tanya aja dia (Bos BUMN yang tertangkap korupsi). Sakit jiwa kali dia," ujarnya, di kantornya, Jumat 4 Oktober 2019.

Kementerian BUMN sendiri sudah bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mencegah kasus korupsi terjadi. Luhut mengapresiasi kerja sama tersebut.

"Bagus lah (sudah kerja sama).Tanya aja dia (Menteri BUMN), kok tanya aku. Aku kan bukan Menteri BUMN itu," tambahnya lagi, dilansir detik.

Dilansir sebelumnya, perihal ditangkapnya sejumlah bos perusahaan plat merah itu, juga disorot Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurutnya, mereka yang terjerat kasus dugaan korupsi itu sama halnya sebagai pengkhianat.

Sebab akibat ulah mereka, pegawai BUMN lain ikut kena imbasnya dan ikut dicap jelek. Padahal, tidak sedikit di antara mereka yang bekerja dengan benar dan sesuati aturan yang berlaku.

Seperti diketahui, sejauh ini sudah cukup banyak bos-bos BUMN yang diciduk lembaga antirasuah itu. Di antaranya mantan Direktur PT PLN Sofyan Basir yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada April 2019 lalu.

Nama lainnya adalah Wisnu Kuncoro yang sebelumnya menjabat Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dia terjaring operasi OTT KPK pada Maret 2019 lalu. Wisnu terjerat korupsi dugaan pengadaan barang dan jasa.

Selain itu, masih ada  Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Angkasa Pura II Andra Y Agussalam dalam OTT pada 1 Agustus. Andra diduga menerima suap dari PT INTI.

Yang terbaru, adalah Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Dolly Pulungan. Yang bersangkutan terjena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, pada Selasa (3/9/2019). Dolly Pulungan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait distribusi gula. Dia diduga menerima suap SGD 345 ribu dari pihak swasta. ***