Menu

Terkait Masalah Kebun Kurma, PT KKI Komitmen Selesaikan Pekerjaan Sesuai kesepakatan dengan Nasabah

Satria Utama 30 Oct 2019, 16:46
Panen kurma di kebun KKI
Panen kurma di kebun KKI

RIAU24.COM -  PEKANBARU - Manajemen Kawasan Kurma Indonesia (KKI) menyatakan komitmennya untuk melaksanakan kesepakatan yang telah disetujui bersama para nasabah. Saat ini pihak perusahaan tetap menjalin komunikasi terbuka dengan berbagai pihak agar tidak muncul informasi yang salah terkait pengelolaan kebun kurma tersebut.

Hal ini disampaikan Humas PT. KKI, Hidayatullah menyikapi munculnya informasi mengenai permasalahan dalam pengelolaan kebun kurma di Desa Ranah Sungkai XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar.

"Tidak ada yang ditutup-tutupi, semuanya jelas dan transparan. Semuanya bisa di cek secara langsung ke lapangan, baik dari sisi legalitasnya dan bagaimana progres di lapangan saat ini," jelas Humas PT.KKI Hidayatullah, Rabu (30/10/2019).

Hidayat menjelaskan sebelumnya memang ada sejumlah nasabah yang datang ke kantor KKI untuk mempertanyakan progress pekerjaan kebun kurma. "Pihak manajemen yang menemui para nasabah sudah menjelaskan secara terbuka seperti apa perkembangan saat ini dan sudah ada kesepakatan untuk mencari titik temu," ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini PT. KKI lebih memfokuskan diri bagaimana pengelolaan kebun bisa berjalan maksimal. Hal itu lebih utama karena menyangkut tanggung jawab perusahaan kepada konsumen.

"Adanya keterlambatan pengerjaan dari target yang ditetapkan memang betul. Terlebih dengan jumlah nasabah yang sangat banyak,  namun kondisi ini juga tidak terlepas dari hambatan lapangan yang terjadi, seperti faktor cuaca dan juga proses karantina bibit yang membutuhkan waktu minimal tiga bulan untuk siap tanam," tambahnya.

Selama ini, pihak perusahaan selalu menekankan kepada para nasabah untuk menerapkan prinsip kehati-hatian kepada nasabah dalam bekerja sama. Calon nasabah selalu diberikan kesempatan untuk meninjau langsung kondisi kebun kurma yang sedang dikerjakan dan diberitahu kendala-kendala apa yang sedang dihadapi. "Intinya, dari awal kami selalu mengatakan, ini bisnis bersama, yang pengelolaannya dijalankan berdasarkan dana mitra konsumen. Perusahaan sebagai penyedia jasa dalam memfasilitasi dan merealisasikan pengadaan kebun kurma," ungkapnya.

Untuk mencegah terjadinya miskomunikasi di masa yang akan datang, perusahaan akan semakin memperbaiki sistem informasi kepada nasabah sehingga dapat selalu mengakses yang bisa informasi melalui humas perusahaan dan juga layanan customer care. 

"Dan untuk diketahui, dalam waktu dekat ini perusahaan akan sesegera mungkin melakukan serah terima kaplingan kurma milik nasabah secara bertahap (Lavering)," ujar Hidayat.

Hidayat juga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan pimpinan PT KKI menghindari media saat dikonfirmasi. Menurutnya, posisi Safrizal, SE yang semula sebagai direktur utama sudah berganti menjadi komisaris, sehingga terkait kegiatan operasional perusahaan sudah didelegasikan kepada direktur yang baru. "Sedangkan posisi humas juga tidak lagi dijabat Syaifullah, S.Hum, yang mengundurkan diri karena ingin melanjutkan pendidikan. Jadi apa yang terjadi kemarin benar-benar hanya merupakan miskomunikasi. Kedepan kita harapkan hal ini tidak terjadi lagi," harapnya.****

 

R24/rls